Miller mengatakan bahwa beberapa benteng paling awal yang kemudian menjadi Tembok Besar Tiongkok atau Great Wall of China dibangun sebagai upaya untuk menghentikan serangan Xiongnu ke tanah Tiongkok.
"Itu adalah cara untuk mengendalikan perbatasan yang sangat dinamis itu," katanya.
Akhirnya, Xiongnu terbagi oleh perang saudara. Beberapa kelompok menjadi anak sungai negara Tiongkok, sementara beberapa ditaklukkan oleh orang stepa lainnya.
Arkeolog Ursula Brosseder dari University of Bonn di Jerman, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan studi baru menunjukkan bagaimana penyelidikan DNA kuno bergerak menjauh dari genetika skala besar populasi dan menuju genetika daerah tertentu.
"Bidang genetika kuno sekarang bergeser," katanya kepada Live Science.
“Sejauh ini, sebagian besar penelitian yang kami lihat berkaitan dengan genetika struktur populasi, seperti ketika migrasi besar terjadi."
"Namun dengan penelitian ini, kami baru saja memperbesar satu masyarakat dan menggunakan genetika sebagai alat untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana masyarakat itu bekerja," ia menambahkan.
Source | : | Live Science,Science Advances |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR