Baca Juga: Pelestarian Gajah: Kita dan Kewargaan Ekologis Sang Gergasi Rimba
Baca Juga: 100 Tahun Gajah: Lihat Bagaimana Nat Geo Memotret Makhluk Ikonik Ini
Para peneliti dalam studi ini menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan masyarakat berkorelasi dengan persepsi tentang upaya konservasi, khususnya jenis hewan gajah. "Di lokasi penelitian, tingkat pendidikan yang rendah mendorong responden untuk memiliki persepsi negatif tentang upaya konservasi gajah," tulis mereka.
Responden menyatakan bahwa gajah tidak bermanfaat. Hal ini dikhawatirkan akan berdampak pada keterancaman populasi gajah.
Oleh karena itu para peneliti menyarankan bahwa untuk membangun persepsi yang positif terhadap konservasi gajah sumatra, diperlukan penyuluhan, sosialisasi dan pelatihan tentang pentingnya mendukung program konservasi gajah.
Masyarakat perlu tahu bahwa gajah berperan penting dalam menjaga keberlangsungan ekosistem. Bahkan sebuah studi baru mengungkapkan bahwa melindungi gajah berarti menyelamatkan bumi. Sebab, gajah melindungi hutan yang berfungsi sebagai penyimpan dan penyerap karbon.
Kalau tak ada gajah, hutan bisa rusak dan melepas banyak karbon sehingga mempercepat laju pemanasan global dan perubahan iklim. Efek dari perubahan iklim ini bisa kita rasakan berupa adanya gelombang panas di Asia pada tahun ini dan semakin seringnya terjadi bencana alam.
Para peneliti dalam studi di Sumatra juga menyarankan perlunya menjaga ketersediaan pangan untuk gajah. "Perlu dilakukan pembinaan habitat untuk ketersediaan pakan di sekitar kawasan hutan yang berbatasan dengan perkebunan, sehingga gangguan gajah terhadap kebun masyarakat dan perusahaan perkebunan dapat diminimalisir," tulis mereka.
Majalah National Geographic Indonesia edisi terbaru, Mei 2023, menyajikan cerita soal konflik gajah dan manusia di Sumatra, India, hingga Sri Langka. Di edisi ini juga ada sajian mengenai betapa pintar dan berharganya salah satu satwa tercerdas di bumi ini.
Para peneliti terus mendalami dan mempelajari hewan pintar yang juga mamalia darat terbesar yang tersisa di bumi ini, agar kita dan mereka bisa sama-sama hidup damai berdampingan.
Source | : | Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR