Nationalgeographic.co.id—Carl Gustav Jung adalah seorang psikolog berpengaruh yang mendirikan bidang psikologi analitik. Jung juga dikenal karena teorinya tentang bagaimana tipe kepribadian, seperti introvert dan ekstrovert, membentuk perilaku kita.
Selain itu, teorinya tentang ketidaksadaran manusia, termasuk gagasan bahwa ada ketidaksadaran kolektif yang dimiliki semua orang juga begitu dikenal.
Dia juga mengembangkan sejenis psikoterapi, disebut terapi analitik yang membantu orang untuk lebih memahami pikiran bawah sadar mereka.
Kehidupan Awal dan Pendidikan
Jung lahir pada tahun 1875 di Kesswil, Swiss. Jung adalah putra seorang pendeta, dan bahkan sejak usia dini dia menunjukkan minat untuk mencoba memahami kehidupan mental batinnya.
Dia belajar kedokteran di Universitas Basel, di mana dia lulus pada tahun 1900; dia kemudian belajar psikiatri di Universitas Zurich. Pada tahun 1903, dia menikah dengan Emma Rauschenbach. Mereka menikah sampai Emma meninggal pada tahun 1955.
Di Universitas Zurich, Jung belajar dengan psikiater Eugen Bleuler, yang dikenal mempelajari skizofrenia. Jung menulis disertasi doktoral tentang fenomena okultisme, dengan fokus pada seseorang yang mengaku sebagai medium.
Dia menghadiri pemanggilan arwah yang dia adakan sebagai bagian dari penelitian disertasinya. Dari tahun 1905 sampai 1913, Jung menjadi staf pengajar di Universitas Zurich. Jung juga ikut mendirikan International Psychoanalytic Society pada tahun 1911.
Pada awal 1900-an, Sigmund Freud menjadi teman dan mentor Jung. Baik Jung maupun Freud sama-sama tertarik untuk mencoba memahami kekuatan bawah sadar yang memengaruhi perilaku orang.
Namun, Freud dan Jung tidak setuju pada beberapa aspek teori psikologi. Sementara Freud percaya bahwa pikiran bawah sadar terdiri dari hasrat yang ditekan orang, terutama hasrat seksual, Jung percaya ada motivator penting lain dari perilaku manusia selain seksualitas. Selain itu, Jung tidak setuju dengan gagasan Freud tentang kompleks Oedipus.
Jung kemudian mengembangkan teorinya sendiri, yang dikenal sebagai Jungian atau psikologi analitik. Pada tahun 1912, Jung menerbitkan sebuah buku berpengaruh dalam psikologi, Psychology of the Unconscious, yang menyimpang dari pandangan Freud. Pada tahun 1913, Freud dan Jung mengalami perselisihan.
Perkembangan Sejarah Psikologi Jung
Dalam teori Jung, ada tiga tingkat kesadaran: pikiran sadar, ketidaksadaran pribadi, dan ketidaksadaran kolektif.
Pikiran sadar mengacu pada semua peristiwa dan ingatan yang kita sadari. Ketidaksadaran pribadi mengacu pada peristiwa dan pengalaman dari masa lalu kita sendiri yang tidak sepenuhnya kita sadari.
Ketidaksadaran kolektif mengacu pada simbol dan pengetahuan budaya yang mungkin belum pernah kita alami secara langsung, tetapi masih memengaruhi kita.
Ketidaksadaran kolektif terdiri dari arketipe, yang didefinisikan Jung sebagai "gambar kuno atau kuno yang berasal dari ketidaksadaran kolektif".
Dengan kata lain, arketipe adalah konsep, simbol, dan gambaran penting dalam budaya manusia. Jung menggunakan maskulinitas, feminitas, dan ibu sebagai contoh arketipe.
Meskipun kita biasanya tidak menyadari ketidaksadaran kolektif, Jung percaya bahwa kita dapat menyadarinya, terutama dengan mencoba mengingat mimpi kita, yang sering memasukkan unsur ketidaksadaran kolektif.
Jung melihat arketipe ini sebagai manusia universal yang kita miliki sejak lahir. Namun, gagasan bahwa kita dapat mewarisi arketipe telah dikritik, dengan beberapa kritikus menunjukkan bahwa mungkin tidak mungkin untuk menguji secara ilmiah apakah arketipe ini benar-benar bawaan.
Penelitian Tentang Kepribadian
Pada tahun 1921, buku Jung Psychological Types diterbitkan. Buku ini memperkenalkan beberapa tipe kepribadian yang berbeda, termasuk introvert dan ekstrovert.
Ekstrovert cenderung ramah, memiliki jejaring sosial yang besar, menikmati perhatian dari orang lain, dan senang menjadi bagian dari kelompok besar.
Introvert juga memiliki teman dekat yang sangat mereka sayangi, tetapi mereka cenderung membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyendiri, dan mungkin lebih lambat untuk menunjukkan diri mereka yang sebenarnya di sekitar orang baru.
Selain introvert dan ekstrovert, Jung juga memperkenalkan beberapa tipe kepribadian lainnya, termasuk penginderaan dan intuisi serta pemikiran dan perasaan. Setiap tipe kepribadian sesuai dengan cara berbeda orang mendekati dunia di sekitar mereka.
Jung juga percaya bahwa orang mampu bertindak dengan cara yang konsisten dengan tipe kepribadian selain tipe dominan mereka sendiri.
Misalnya, Jung percaya bahwa seorang introvert dapat menghadiri acara sosial yang biasanya mereka lewatkan. Jung melihat ini sebagai cara bagi orang untuk tumbuh dan mencapai individuasi.
Terapi Analitik
Dalam terapi Jung, juga disebut terapi analitik, terapis bekerja dengan klien untuk mencoba memahami pikiran bawah sadar dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi mereka.
Terapi Jung mencoba untuk mengatasi akar penyebab masalah klien, bukan hanya mengatasi gejala atau perilaku yang mengganggu klien. Terapis Jung mungkin meminta klien mereka untuk membuat jurnal impian mereka, atau menyelesaikan tes asosiasi kata, untuk lebih memahami pikiran bawah sadar klien mereka.
Dalam terapi ini, tujuannya adalah untuk lebih memahami ketidaksadaran dan bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku kita.
Psikolog Jung mengakui bahwa proses memahami ketidaksadaran ini mungkin tidak selalu menyenangkan, tetapi Jung percaya bahwa proses memahami ketidaksadaran ini diperlukan.
Tujuan dari terapi ini adalah untuk mencapai apa yang disebut Jung individuasi. Individuasi mengacu pada proses mengintegrasikan semua pengalaman masa lalu—baik dan buruk—untuk menjalani kehidupan yang sehat dan stabil.
Individuasi adalah tujuan jangka panjang, dan terapi Jung bukanlah tentang membantu klien menemukan 'perbaikan cepat' untuk masalah mereka.
Sebaliknya, terapis Jung fokus pada mengatasi akar penyebab masalah, membantu klien mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang siapa mereka, dan membantu orang menjalani kehidupan yang lebih bermakna.
Warisan Karya Jung
Setelah kematian Jung pada tahun 1961, ia tetap menjadi tokoh berpengaruh dalam psikologi. Meskipun terapi analitik tidak lagi menjadi bentuk terapi yang banyak digunakan, teknik ini masih terus ditawarkan oleh praktisi dan terapis yang setia.
Gagasan Carl Jung juga telah berpengaruh baik dalam psikologi maupun di luar dunia akademis. Jika Anda pernah membuat jurnal mimpi, mencoba menyadari pikiran bawah sadar Anda, atau menyebut diri Anda sebagai seorang introvert atau ekstrovert, kemungkinan besar Anda telah dipengaruhi oleh sejarah psikologi kepribadian Jung.
Source | : | thought.co |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR