Penelitian yang dilakukan Edelstein dan Kalish mengatakan "Munculnya stereotipe tentang lanjut usia berkontribusi pada ageism yaitu sikap negatif dan diskriminasi pada lansia. Lansia dianggap lebih pikun, sudah lemah, sakit-sakitan, dan keras kepala."
Steven Durost melakukan studi gerontologi “Old is an Attitude, Age is a Concept: a Qualitative Study on Aging and Ageism with Guidelines for Expressive Therapies Literature”. Penelitian ini melibatkan 12 orang lansia berusia 71 tahun hingga 94 tahun, mengisahkan sejarah perjalanan usianya.
“Saya tidak merasa usia bertambah, saya tidak bisa melihat diri saya sendiri. Ketika orang lain melihat saya, apakah yang mereka lihat seorang wanita tua? Baru ketika saya melihat di cermin saya berkata ya benar ada wanita tua disana,” ungkap salah satu responden penelitian ini.
Didefinisikan dalam penelitian ini bahwa inner age adalah usia yang dirasakan oleh diri sendiri. Sedangkan usia fisik adalah usia dalam jumlah tahun sebenarnya seseorang telah hidup.
Sejarah ageism sudah ada sejak tahun 1969. Robert N. Butler seorang ahli gerontologi yang mengenalkan kata age-ism dalam wawancaranya dengan Washington Post. Pada tahun 1969, ia menciptakan istilah ageism untuk menggambarkan diskriminasi terhadap lansia. Butler mendefiniskan ageism sebagai kumpulan dari komponen sikap prasangka terhadap orang yang lebih tua dan proses penuaan, praktik diskriminatif terhadap orang tua, dan kebijakan kelembagaan yang melanggengkan stereotipe tentang lansia.
Bila kembali menengok ke tahun 2015 disana ada film The Intern yang dibintangi aktor kawakan Robert DeNiro yang memerankan tokoh Ben, dikisahkan Ben pria pensiunan berusia 70 tahun yang telah memiliki anak dan cucu tidak terbiasa dengan hidup menganggur.
Tak betah menjadi pengangguran, pria 70 tahun ini mengikuti program magang. Awalnya pimpinan perusahaan meragukan Ben, namun karena selalu bekerja lebih awal bahkan hingga lembur, pimpinan perusahaan menaruh kepercayaan tinggi kepada Ben.
Sejarah Hari Usia Lanjut bukan sekadar peringatan untuk mereka yang kini lanjut usia, tetapi juga pesan bagi generasi produktif untuk mempersiapkan kehidupan pada hari tua kelak.
Source | : | kemensos.go.id |
Penulis | : | Cicilia Nony Ayuningsih Bratajaya |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR