Nationalgeographic.co.id—Tidak dimungkiri, kucing adalah makhluk misterius dalam dunia hewan yang sering melakukan hal-hal aneh dan acak, salah satunya adalah gerakan kucing memijat. Gerakan tersebut adalah salah satu perilaku yang paling misterius, dan juga menarik perhatian para ahli.
Apa sebenarnya alasan di balik perilaku kucing seperti gerakan memijat tersebut? Mengapa kucing sering melakukan gerakan seperti memijat atau menguleni?
Jawaban untuk pertanyaan tersebut sepertinya tidak cukup pasti. Tapi jika kucing memijat di pangkuan Anda, kemungkinan besar karena ia merasa aman berada di dekat Anda.
Jika Anda memiliki kucing, Anda mungkin pernah melihatnya mendorong masuk dan keluar dengan cakar depannya, bergantian antara kiri dan kanan.
Perilaku ini, yang dikenal sebagai menguleni, kadang-kadang disebut "membuat biskuit", karena mirip dengan tindakan menguleni adonan, menurut Broadway Pet Hospital di Oakland, California.
Beberapa kucing sangat menikmati "membuat biskuit" lebih dari yang lain, dan mereka bahkan akan ngiler dan berkaca-kaca saat meremas pangkuan Anda atau selimut mewah yang sangat lembut.
Kucing sering melakukan gerakan ini di permukaan yang lembut, seperti selimut, pangkuan seseorang, dan hewan lainnya, menurut Asosiasi Rumah Sakit Hewan Amerika di Lakewood, Colorado.
"Jadi mengapa kucing memijat? Meskipun alasannya tidak pasti, penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa itu adalah perilaku sisa dari anak kucing," kata Susan Hazel kepada Live Science.
Hazel adalah seorang profesor perilaku hewan, kesejahteraan dan etika di University of Adelaide di Australia.
Ia menjelaskan, selama menyusui, anak kucing secara ritmis menginjak-injak tubuh induknya untuk merangsang aliran susu.
"Perilaku menguleni sangat mirip dengan yang dilakukan anak kucing saat menyusu," kata Hazel.
"Proses menyusui, dan juga feromon yang dilepaskan di sekitar kelenjar susu, mungkin menjadikannya aktivitas yang sangat menyenangkan."
Source | : | Live Science,American Animal Hospital Association |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR