Nationalgeographic.co.id - Kabupaten Sigi resmi menjadi tuan rumah Festival Lestari 5 yang akan terselenggara pada 23-25 Juni 2023.
Festival Lestari merupakan agenda tahunan yang digelar oleh Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) sejak 2018. Kabupaten Sigi adalah salah satu dari anggota dari asosiasi kolaborasi lintas pemerintah daerah tersebut.
Terdapat lima agenda kegiatan yang telah disiapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi. Pertama, Telusur Rasa Lestari (Sustainable Culinary Journey) untuk menggali kembali cerita dan sejarah menu lokal di Kabupaten Sigi.
Kegiatan ini diselenggarakan bersama mitra LTKL seperti, Kaum Restaurant, Cork and Screw Restaurant, Nasi Peda Pelangi, Masak TV, Parti Gastronomi, dan Kang Duren.
Baca Juga: Senja di Sigi, Mencicipi Kopi Pipikoro yang Ditanam Secara Sadar Lingkungan
Kedua, Telusur Wisata dan Budaya Lestari untuk melihat potensi yang bisa dikembangkan di kawasan Danau Lindu. Ketiga, Telusur Alam Lestari untuk mengunjungi Hutan Ranjuri, salah satu hutan purba yang ada di Sulawesi Tengah yang lokasinya tak jauh dari Kota Palu.
Keempat, Petualang Lestari yang akan memperkenalkan olahraga paralayang di Bukit Wayu. Sebagai informasi, Bukit Wayu merupakan salah satu titik terbaik untuk olahraga paralayang di Indonesia dan ASEAN.
Kelima, Telusur Komoditas Lestari. Bupati Kabupaten Sigi Mohamad Irwan Lapatta mengatakan, Pemkab Sigi nantinya akan mengajak pengunjung Festival Lestari 5 untuk menengok kebun kakao di Desa Omu, budidaya bambu di Desa Salua, dan sereh wangi, vanili, dan pengembangan palmarosa di Desa Pulu.
Tak hanya itu, ia juga berencana untuk memperkenalkan kopi jenis arabika dan robusta yang dikenal sebagai komoditas unggulan di Kabupaten Sigi. Biji kopi arabika umumnya bisa ditemukan di wilayah Marawola Barat, sementara kopi robusta tumbuh subur di wilayah Palolo.
Baca Juga: Memperkenalkan Investasi Berbasis Alam Lewat Festival Lestari V
“Masyarakat Sigi sangat familiar dengan tanaman kopi, khususnya mereka yang tinggal di Palolo, Kulawi, Gumbala, dan Pipikoro. Mereka sudah bercocok tanam turun temurun sejak zaman Belanda,” ungkap Irwan dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (08/06/2023).
Salah satu rekomendasi produk kopi yang wajib dicicipi menurutnya adalah kopi Pipikoro. Para petani di Pipikoro memetik biji kopi dalam keadaan hijau sehingga hasil olahannya mempunyai warna seragam dan aroma khas.
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Yussy Maulia |
KOMENTAR