Nationalgeographic.co.id—Hindia Belanda yang sejatinya merupakan negara kepulauan dengan bentang alamnya yang menakjubkan, sudah diakui sejak lama keindahannya oleh orang-orang Eropa.
Lanskap pedesaan dan bentang alam tropis adalah keajaiban yang pernah ada di Bumi Pertiwi. Begitupun faktanya, keindahan alam merupakan salah satu tujuan utama para pelancong untuk datang menyaksikannya.
Pada abad ke-19, keindahan alam tropis yang terbentang di khatulistiwa menjadi fantasi yang terbayangkan oleh bangsa-bangsa Barat, seperti halnya Amerika dan Eropa.
Tak cuma tanah perkebunannya yang subur dan menguntungkan, suasana tropisnya memanjakan mata. Wajar saja, dalam kurun sejarah kolonial, lanskap tropis Hindia Belanda tergambar dalam banyak lukisan maupun fotografi kolonial.
Pesona dan eksotisme alam tropis seakan menyihir para petualang, evolusionis, ilmuwan, orientalis dan masyarakat awam dari bangsa Barat. Mereka datang untuk menjelajahi Nusantara.
Seperti yang dilaporkan oleh Yuri Visser kepada Historiek dalam artikelnya De reis van Andries Beeckman naar Batavia terbitan 22 Maret 2014, mengisahkan perjalanan Andries Beeckman ke Hindia Belanda.
"Selama perjalanannya, Beeckman membuat laporan visual yang luas dan penuh warna tentang penghuni dan hewan yang ia temui di Hindia Belanda," tulis Yuri. Sejarah kolonial mencatat, perjalanan Beeckman mewarisi karya lukisnya yang populer.
"Ia mendemonstrasikan pandangan yang sangat jelas tentang keragaman jenis populasi yang sangat besar, dengan segala perbedaannya, yang telah dia tangkap secara akurat," imbuhnya.
Bagi Beeckman, Hindia Belanda adalah balutan menawan dari heterogenitas yang harmoni. Beeckman menekankan 'keberbedaan' dalam lukisannya, tanpa stereotip di setiap lukisannya.
Banyak lukisan monumental yang dibuat oleh Beeckman dari perjalanannya. Ada tentang negosiasi Cina, wanita di pasar dengan buah dan sayuran, keberadaan orang Eropa di Hindia Belanda dan bermain sepak bola Jawa.
Keanekaragaman yang tergambar dalam kanvas karya Beeckman juga diakui dalam banyak catatan sejarah kolonial. Gregorius Andika Ariwibowo menulis tentang pesona tropis Hindia Belanda dalam jurnal Patanjala berjudul Wisata Alam di Keresidenan Priangan Pada Periode Akhir Kolonial (1830-1942) yang terbit pada September 2015.
Source | : | Jurnal Patanjala,Historiek |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR