Nationalgeographic.co.id – Madeleine dari Valois adalah istri pertama James V sekaligus Ratu Skotlandia. Kisahnya hampir terlupakan dalam sejarah Skotlandia lantaran memerintah hanya dalam waktu yang singkat.
Kesehatan Madeleine yang buruk membuatnya meninggal hanya enam bulan setelah hari pernikahan mereka. Waktu singkatnya sebagai Permaisuri membuatnya menerima julukan 'Ratu Musim Panas' dari Skotlandia.
Terlepas dari pemerintahannya yang singkat dan kematian muda yang tragis, Madeleine meninggalkan dampak langsung dan tidak langsung pada lanskap politik Skotlandia yang penuh gejolak.
Madeleine adalah anak kelima dan putri ketiga dari Raja Francis I dan Claude, Adipati Brittany yang lahir pada 10 Agustus 1520. Lemah sejak lahir, Madeleine dibesarkan di iklim sejuk di wilayah Lembah Loire untuk melindunginya dari hawa dingin.
Ketika Madeleine berusia 3 tahun, ibunya meninggal. Dia bersama adik perempuannya Marguerite dibesarkan oleh bibi dari pihak ayah, Marguerite dari Navarre. Namun, setelah ayah mereka menikah lagi dengan Eleanor dari Austria, Madeleine menjadi bagian dari rumah tangganya.
Pada usia 16 tahun, Madeleine mengidap tuberkulosis, penyakit yang sama yang kemungkinan besar merenggut nyawa ibunya.
Menikah dengan James V
Pernikahan Madeleine dengan James V adalah hasil dari aliansi diplomatik antara dinasti Valois dan Stuart.
Perjanjian Rouen, yang ditandatangani tiga tahun sebelum kelahiran Madeleine, bertujuan untuk memperkuat 'Aliansi Auld' antara Prancis dan Skotlandia setelah Skotlandia dikalahkan oleh Inggris pada Pertempuran Flodden.
Salah satu ketentuan perjanjian itu adalah pernikahan seorang putri Prancis dengan raja Skotlandia. Raja James V baru berusia 5 tahun pada saat Perjanjian, sehingga negosiasi pernikahan tidak dimulai sampai tahun 1530.
Pada bulan April 1530, John Stewart, Adipati Albany, ditunjuk sebagai komisaris untuk menyelesaikan pernikahan kerajaan antara James V dan Madeleine - putri tertua Raja Prancis Francis I yang masih hidup.
Namun, karena kesehatan Madeleine yang buruk, Francis mengusulkan pengantin Prancis alternatif, Mary dari Bourbon, dari keluarga besarnya, yang akan diberi mas kawin seolah-olah dia adalah putri raja Prancis.
Source | : | History Hit |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR