Nationalgeographic.co.id—Astra berkolaborasi dengan Kompas Gramedia melalui Galeri Astra dan Bentara Budaya menggelar pameran seni rupa dan Non Fungible Token (NFT) bertajuk “REIDENTIFY” di Galeri Astra, Menara Astra, Jakarta, yang pembukaannya berlangsung pada Rabu (26/7).
Dengan menggabungkan seni konvensional dan teknologi digital, Pameran RE-IDENTIFY yang berlangsung mulai dari 26 hingga 30 Juli 2023 ini menghadirkan berbagai karya seni unik dan inovatif yang mengajak pengunjung untuk menggali potensi seni dalam era digital serta menjelajahi konsep identitas dalam konteks modern di tengah perkembangan era industri 4.0 yang dinamis.
“Untuk mengembangkan potensi pasar NFT Indonesia dalam industri kreatif, tentu saat ini kita membutuhkan pengembangan literasi digital melalui ruang belajar interaktif yang didukung oleh fasilitas yang mumpuni serta para tim ahli di dalamnya. Oleh karena itu, kolaborasi antara
Astra dan Kompas Gramedia diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan pengembangan literasi digital tentang NFT bagi masyarakat di Indonesia,” ujar Chief of Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah.
Menurut Direktur Corporate Communication Kompas Gramedia Glory Oyong, dengan mengangkat tema "RE-IDENTIFY", pameran ini mengajak kita untuk memikirkan ulang, siapa sejatinya identitas diri kita di tengah revolusi Industri 4.0. Semangat itu ditafsirkan para seniman melalui beragam bentuk karya, seperti lukisan, drawing, patung, foto, instalasi, atau video.
"Semua karya itu memiliki versi NFT yang ditampilkan dalam marketplace berjejaring global. Pameran ini juga terselenggara berkat hasil kerja sama Kompas Gramedia dengan Astra yang sama-sama bersemangat untuk mendorong literasi digital di masyarakat. Dalam konteks seni budaya, literasi itu antara lain berupa peningkatan pengetahuan dan praktik mendesain karya seni dalam format NFT," kata Glory.
Pameran RE-IDENTIFY juga menampilkan karya-karya NFT terpilih dari Kompas NFT, KOGI NFT, dan beberapa seniman NFT undangan. Melalui penggunaan teknologi NFT, para seniman dapat menciptakan karya seni digital yang memiliki jejak digital yang tidak dapat diubah, memberikan kepercayaan dan jaminan atas keaslian dan keunikan karya tersebut.
Dengan mengoptimalkan teknologi digital, salah satunya dalam bentuk NFT, para seniman menampilkan karya secara luar jaringan (offline) sekaligus dalam jaringan (online) yang dapat dinikmati oleh publik tanpa batas ruang dan waktu.
Sebagai panggung bagi seniman untuk mengeksplorasi batas-batas seni dan teknologi, pameran ini mencoba menciptakan dialog yang menarik antara seni visual dan inovasi digital yang memungkinkan seniman untuk memanfaatkan teknologi blockchain dan menggabungkannya dengan seni tradisional sehingga membuka pintu baru dalam ekosistem seni kontemporer.
Sebagai bentuk dukungan Astra dan Kompas Gramedia dalam mendorong ekonomi kreatif dan mengoptimalkan penggunaan teknologi digital di Indonesia, sejak Januari hingga Juli 2023 telah berlangsung program Laboratorium NFT Bentara Budaya turut membantu proses pelatihan para peserta dengan menghadirkan para ahli di bidang NFT dari kalangan desainer atau seniman, pakar teknologi, dan praktisi pemasaran digital yang telah berbagi pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman mereka.
Sebagai bagian dari rangkaian program Laboratorium NFT Bentara Budaya powered by Astra, Pameran RE-IDENTIFY menampilkan karya dari peserta angkatan 1 dan 2 beserta sejumlah seniman undangan. Sebelumnya, Pameran RE-IDENTIFY telah digelar di Bentara Budaya Jakarta pada tanggal 13 hingga 21 Juli 2023 dan akan berlangsung di Galeri Astra pada 26 hingga 30 Juli 2023.
Selain pameran, para pengunjung juga dapat menambah wawasan mengenai peran teknologi dan seni yang saling memengaruhi saat ini melalui Sharing Session bertajuk “Ketika Seni Bersentuhan dengan Teknologi” bersama ilustrator, sutradara, & komik creator Faza Meonk
Penulis | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR