Dalam sebagian besar penggambaran samurai dalam budaya pop, terutama film, wanita tidak mengangkat senjata. Alih-alih sebagai pejuang, budaya pop menggambarkan wanita sebagai sosok romantis.
Samurai bertarung atau berlatih sepanjang hari
Pelatihan untuk menjadi seorang samurai sangat ekstensif. Namun jumlah waktu yang didedikasikan individu untuk berlatih ditentukan oleh kekayaan.
Namun, latihan itu penting. Samurai saling bertarung satu sama lain selama masa damai untuk menjaga keterampilan bertarungnya. Hingga akhir abad ke-16, samurai bisa menjadi pejuang dan petani.Hal ini menunjukkan bahwa banyak samurai memegang kedua posisi tersebut untuk bertahan hidup.
Samurai pada dasarnya bisa masuk dan keluar dari status prajurit. Mereka juga bisa tinggal bersama tuan mereka atau tinggal bersama keluarganya.
Saat samurai menjadi kelas sosial formal, pernikahan mereka menjadi semakin terikat pada aliansi politik dan ekonomi. Aktivitas mereka juga berkembang lebih dari sekadar pertempuran.
Selama periode Edo (1603-1868), samurai menghabiskan banyak waktu di istana kekaisaran. Di masa ini, samurai lebih berfungsi sebagai administrator daripada prajurit. Hal ini sebagian besar dipengaruhi oleh meningkatnya penekanan pada nilai-nilai Konfusianisme dan kepedulian terhadap perdamaian dan kemakmuran.
Samurai memiliki kesetiaan yang tidak ternilai pada tuannya
Mengapa hal ini tidak akurat? Sebenarnya, samurai jauh lebih praktis daripada yang digambarkan oleh budaya pop. Samurai menghormati tuan mereka. Namun samurai juga memiliki kemampuan untuk membuat penilaian sendiri, tidak naif, dan memiliki sifat individualistis. Ada juga aspek sosial dan ekonomi dari hubungan prajurit-tuan. Aspek itu memengaruhi peran pribadi dan politik samurai serta bangsawan.
Gagasan bahwa samurai sangat setia sebagian besar terbungkus dalam Chushingura. Chushingura adalah kisah 47 ronin yang membalas kematian tuan mereka dengan mengorbankan nyawa mereka sendiri.
Samurai hanya menggunakan katana
Katana adalah salah satu dari banyak senjata yang digunakan oleh samurai. Awalnya samurai menggunakan busur dan anak panah, terutama saat menunggang kuda dalam pertempuran kavaleri.
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR