Nationalgeographic.co.id—Departemen Pertanian Amerika Serikat atau US Department of Agriculture (USDA) mengeluarkan sebuah laporan yang mengkhawatirkan. Alih-alih menjadi solusi perubahan iklim, hutan Amerika Serikat justru akan memperparah perubahan iklim, menurut perkiraan terbaru.
Menurut para ahli dalam laporan tersebut, diperkirakan bahwa hingga tahun 2070, hutan Amerika Serikat akan terus melepaskan lebih banyak karbon daripada yang mereka simpan.
Hutan Amerika Serikat–kecuali di Alaska–tidak akan lagi menyerap 150 juta metrik ton karbon per tahun dalam lima dekade, kata para ahli.
Karbon itu setara dengan emisi karbon sekitar 40 pembangkit listrik tenaga batu bara. Jumlah tersebut jelas sangat besar dan mengkhawatirkan, mengingat laju perubahan iklim yang makin sulit dikendalikan.
Untuk memahami bagaimana penyerap karbon dapat menjadi sumber penghasil karbon, kita harus mempertimbangkan siklus hidup hutan yang sehat.
Ketika pertumbuhan baru menjadi pertumbuhan tua dan pertumbuhan yang tua menjadi mati. Kemudian siklus itu memberikan ruang untuk pertumbuhan baru.
Namun saat ini, di Amerika Utara, tidak cukup banyak pohon muda yang ditanam dan dibiarkan tumbuh.
Ini berarti bahwa hutan dewasa melampaui hutan muda. Kondisi itu menjadikannya juga lebih mungkin ditebang atau dibunuh karena efek perubahan iklim seperti kebakaran hutan, kekeringan, atau badai.
Pergeseran keseluruhan ke kelompok usia pohon yang lebih tua berarti bahwa di masa depan, hutan di Amerika Serikat bisa lebih banyak mati daripada pertumbuhannya.
Praktisnya, ini mengubah hutan dari penyerap karbon menjadi penghasil emisi karbon.
Pohon yang tumbuh tua menyimpan karbon paling banyak secara total, tetapi setelah mencapai ukuran tertentu, pertumbuhannya tampak melambat. Sebaliknya, pohon muda dengan cepat menyerap karbon untuk pertumbuhan.
Source | : | Science Alert,US Department of Agriculture |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR