Nationalgeographic.co.id—Sejarah pengobatan Yunani kuno sangat menarik. Praktik medis mereka, perpaduan ilmu pengetahuan, filsafat, dan bahkan unsur-unsur supernatural.
Permulaan pengobatan Yunani dapat ditelusuri kembali ke zaman Homer, sekitar abad ke-8 SM, ketika penyakit terutama dikaitkan dengan campur tangan ilahi.
Penyembuhan dianggap sebagai tindakan sakral, sering dilakukan oleh para pendeta di tempat-tempat suci.
Namun, persepsi ini mulai bergeser sekitar abad ke-6 SM, selama apa yang dikenal sebagai "Zaman Para Filsuf". Masa ini adalah masa kebangkitan intelektual, di mana penjelasan alami untuk penyakit mulai menggantikan yang supernatural.
Penyakit tidak lagi dilihat sebagai hukuman ilahi, melainkan sebagai fenomena alam yang dapat dipelajari dan dipahami. Abad ke-5 dan ke-4 SM, sering disebut sebagai periode Klasik, menandai zaman keemasan kedokteran Yunani. Selama periode ini juga sosok Hippocrates hadir dan secara luas dianggap sebagai "Bapak Kedokteran".
Hipprocates memperkenalkan konsep pengamatan klinis dan pencatatan kasus, serta mengembangkan teori tentang penyebab penyakit dan pengobatannya.
Lahir di pulau Kos sekitar 460 SM, Hippocrates merevolusi kedokteran dengan melepaskannya dari ranah agama dan takhayul dan mendasarkannya pada observasi dan penalaran logis.
Tokoh penting lainnya adalah Galen dari Pergamon, seorang dokter Yunani yang hidup pada abad ke-2 M selama era Romawi.
Galen menjabat sebagai dokter untuk para gladiator dan kemudian menjadi kaisar Romawi. Dia banyak menulis tentang berbagai aspek kedokteran, mulai dari anatomi dan fisiologi hingga diagnosis dan pengobatan.
Galen memperluas teori empat humor Hippocrates dan mengembangkan sistem patologi dan terapi yang kompleks berdasarkan teori ini.
Karya-karyanya sangat berpengaruh sehingga tetap berwibawa dalam pengobatan Eropa hingga Renaisans.
Pengobatan Medis Paling Aneh dari Yunani kuno
Pengobatan Yunani kuno adalah perpaduan menarik dari pengamatan empiris, spekulasi filosofis, dan praktik yang menurut kepekaan modern kita, mungkin tampak sangat tidak biasa.
Praktik-praktik ini, meski terkadang aneh, sering kali didasarkan pada pengamatan yang tajam terhadap alam dan tubuh manusia.
Salah satu praktik tersebut adalah penggunaan tumbuhan untuk penyembuhan. Sementara jamu umum di banyak budaya, orang Yunani membawanya ke tingkat lain dengan klasifikasi rinci dan dokumentasi tanaman obat.
Tabib Dioscorides menulis buku lima jilid, "De Materia Medica", yang mencantumkan lebih dari 600 tanaman dan kegunaannya, banyak di antaranya masih digunakan dalam pengobatan herbal hingga saat ini.
Pertumpahan darah dan bekam juga merupakan praktik umum dalam pengobatan Yunani Kuno. Orang Yunani percaya bahwa penyakit sering disebabkan oleh ketidakseimbangan dalam empat cairan - darah, dahak, empedu kuning, dan empedu hitam.
Pertumpahan darah, baik dengan venesection (memotong pembuluh darah) atau dengan menggunakan lintah dianggap bisa mengembalikan keseimbangan ini.
Bekam yang melibatkan pembuatan ruang hampa pada kulit untuk mengeluarkan darah atau cairan yang tidak enak, digunakan untuk tujuan yang sama.
Trepanasi, praktik mengebor lubang di tengkorak adalah teknik lain yang tidak biasa yang digunakan oleh orang Yunani.
Meskipun ini mungkin terdengar menakutkan bagi kita, orang Yunani menggunakan trepanasi untuk mengobati berbagai penyakit. Mulai dari migrain hingga gangguan mental.
Mereka percaya bahwa itu bisa melepaskan roh jahat atau tekanan yang menyebabkan penyakit.
Orang Yunani juga memanfaatkan bagian hewan dan mineral dalam perawatan mereka. Misalnya, siput yang dihancurkan digunakan untuk mengobati peradangan, dan tembaga digunakan untuk sifat antimikroba.
Mereka bahkan menggunakan zat beracun seperti hellebore dan aconite dalam dosis kecil untuk mengobati kondisi tertentu.
Salah satu praktik yang paling tidak biasa adalah penggunaan terapi mimpi di kuil Asclepian. Pasien akan tidur di kuil-kuil ini, berharap mendapat mimpi dari Asclepius, dewa pengobatan, yang akan mengungkapkan obat untuk penyakit mereka.
Praktik ini dikenal sebagai inkubasi, merupakan perpaduan antara ritual keagamaan dan psikoterapi.
Peran Agama dalam Pengobatan Yunani
Agama memainkan peran penting dalam pengobatan Yunani. Orang Yunani menyembah sejumlah dewa yang terkait dengan kesehatan dan penyembuhan, yang paling terkenal adalah Asclepius, dewa pengobatan.
Kuil yang didedikasikan untuk Asclepius, dikenal sebagai Asclepeions, dibangun di seluruh Yunani. Bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat penyembuhan di mana pasien datang mencari kesembuhan untuk penyakit mereka.
Perawatan di kuil-kuil ini seringkali melibatkan ritual dan pengorbanan, serta tindakan yang lebih praktis seperti diet, olahraga, dan pengobatan.
Takhayul juga memengaruhi pengobatan Yunani. Orang Yunani percaya pada Mata Jahat, kutukan yang dilemparkan oleh tatapan jahat yang dapat menyebabkan penyakit atau kemalangan.
Jimat digunakan untuk menangkal Mata Jahat dan pengaruh negatif lainnya. Hari-hari tertentu dianggap sial dan dihindari untuk perawatan medis.
Terlepas dari pengaruh agama dan takhayul, pengobatan Yunani bukannya tanpa pemikiran rasional.
Dokter seperti Hippocrates berusaha untuk memahami penyakit melalui observasi dan penalaran logis, dan untuk memisahkan pengobatan dari dunia supranatural.
Ketegangan antara rasional dan supernatural, empiris dan mistis adalah salah satu aspek paling menarik dari pengobatan Yunani Kuno.
Terlepas dari praktik dan teori yang tidak biasa yang mencirikannya, pengobatan Yunani meletakkan dasar bagi banyak aspek pengobatan modern dan terus memengaruhi pemahaman kita tentang kesehatan dan penyakit.
Hippocrates percaya pada kekuatan penyembuhan alam dan menekankan pentingnya pola makan dan gaya hidup dalam menjaga kesehatan.
Teorinya tentang empat humor yaitu darah, dahak, empedu kuning, dan empedu hitam, pengaruhnya terhadap kesehatan dan penyakit, mendominasi pengobatan Barat selama berabad-abad.
Mungkin kontribusi paling signifikan dari pengobatan Yunani adalah Sumpah Hippocrates. Kode etik ini menetapkan prinsip-prinsip etika kedokteran yang masih relevan hingga saat ini.
Penekanan pada kerahasiaan pasien, kewajiban untuk tidak menyakiti, dan komitmen terhadap pengetahuan medis semuanya merupakan inti dari praktik medis modern.
Pendekatan Yunani terhadap kedokteran, dengan penekanannya pada observasi dan penalaran logis, membantu membangun kedokteran sebagai suatu disiplin ilmu yang didasarkan pada bukti dan rasionalitas.
Sejarah kasus yang dicatat oleh Hippocrates dan para pengikutnya adalah contoh awal observasi klinis, sebuah praktik yang mendasar bagi kedokteran modern.
Pendekatan holistik kedokteran Yunani melihat kesehatan sebagai keseimbangan faktor fisik, mental, dan lingkungan merupakan bagian penting dari warisannya.
Pendekatan ini sebagai pemahaman kontemporer tentang kesehatan dan kesejahteraan, yang mengakui interaksi faktor biologis, psikologis, dan sosial dalam kesehatan.
Sejarah pengobatan Yunani juga meninggalkan warisan nyata berupa teks medis. Karya-karya Hippocrates hingga Galen disimpan dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, berfungsi sebagai buku teks medis di Eropa dan Timur Tengah selama berabad-abad.
Teks-teks sejarah pengobatan Yunani kuno terus dipelajari hari ini. Tidak hanya untuk nilai historisnya, tetapi juga untuk wawasan yang mereka tawarkan tentang kesehatan dan penyakit manusia.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR