Akhirnya, sekitar tengah hari pada hari Selasa, seorang seniman yang berkunjung meminta petugas keamanan untuk melacak lukisan tersebut. Ketika penjaga tidak dapat menemukannya, pihak museum memanggil polisi dan memulai pencarian dengan panik. Saat itulah bingkai kaca Mona Lisa ditemukan di tangga.
Pada malam yang sama, seorang pejabat museum mengumumkan pencurian tersebut kepada dunia. “Mona Lisa telah hilang,” ungkapnya. “Sejauh ini kami belum tahu siapa yang mungkin melakukan kejahatan ini.”
Berita hilangnya orang tersebut memicu kemarahan publik di Prancis. Pasukan detektif berdatangan ke Louvre untuk mencari sidik jari dan mewawancarai para saksi. Mobil, penumpang kapal uap, dan pejalan kaki digeledah di pos pemeriksaan. Polisi mengedarkan “poster buronan” yang mencuri lukisan terkenal dalam sejarah dunia itu.
Ketika Louvre akhirnya dibuka kembali seminggu kemudian, ribuan orang melongo melihat dinding kosong tempat lukisan itu pernah digantung.
Hanya sedikit petunjuk mengenai pencuri Mona Lisa
Terlepas dari banyaknya media, penyelidikan polisi hanya menghasilkan sedikit petunjuk yang menjanjikan.
Salah satu tersangka terkenal adalah Guillaume Apollinaire, seorang penyair avant-garde yang pernah menyerukan agar Louvre dibakar. Apollinaire ditangkap pada bulan September 1911 setelah polisi mengaitkannya dengan pencurian dua patung kuno sebelumnya. Patung itu dicuri dari Louvre oleh sekretarisnya.
Selama interogasinya, dia melibatkan teman dekatnya Pablo Picasso. Seniman Spanyol berusia 29 tahun itu telah membeli patung-patung tersebut dan menggunakannya sebagai model dalam lukisannya.
Pihak berwenang menanyai Apollinaire dan Picasso sehubungan dengan hilangnya Mona Lisa. Namun kedua seniman itu kemudian dibebaskan karena kurangnya bukti.
Hari berganti bulan, spekulasi tentang keberadaan Mona Lisa semakin merajalela. The New York Times menulis bahwa sejumlah besar warga negara telah menjadi Sherlock Holmes amatir. Warga terus mengembangkan teori-teori yang paling luar biasa.
Beberapa orang berpendapat bahwa raja perbankan Amerika J.P. Morgan telah melakukan pencurian demi melengkapi koleksinya. Yang lain lagi percaya bahwa Jerman yang mendalangi hal ini untuk mempermalukan Prancis.
Source | : | History |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR