Meskipun pemimpin keseluruhan biasanya ditunjuk sebelum gerakan. Namun kekuasaan dan kekayaan para bangsawan yang terlibat menyebabkan perselisihan mengenai strategi sering terjadi.
Dengan pengecualian pada dua perang salib pertama (1095-1102 M & 1147-1149 M), Pasukan Salib hampir seluruhnya dibentuk berdasarkan basis feodal.
Itu adalah orang-orang yang wajib militer dari tanah para baron (tuan tanah), dengan sebagian besar Pasukan bayaran, biasanya infanteri diikutsertakan.
Sementara itu, kelompok pasukan bayaran terkenal di Eropa berasal dari Brittany dan Negara-Negara miskin, sementara pemanah Italia sangat dihormati.
Ketika raja-raja terlibat, mereka dapat meminta wajib militer siapa pun yang berbadan sehat untuk memenuhi kebutuhan kerajaan, tetapi pasukan ini kurang terlatih dan tidak diperlengkapi dengan baik.
Pengangkutan pasukan ke tempat mereka dibutuhkan, sebagian besar disediakan oleh kapal-kapal negara bagian Genoa, Pisa, dan Venesia di Italia. Kadang-kadang, kota-kota ini juga menyediakan pasukan dan kapal untuk dinas aktif dalam gerakan itu sendiri.
Tentu saja, pasukan di lapangan yang berjumlah puluhan ribu prajurit memerlukan jumlah besar personel non-tempur. Seperti misalnya pengurus bagasi, buruh, tukang kayu, juru masak, dan pendeta, sementara para kesatria membawa serta pengawal dan pelayan pribadi mereka.
Sejarah Perang Salib pertama melahirkan negara-negara yang dibentuk Pasukan Salib, negara itulah yang disebut negara latin. Empat negara latin di Timur Tengah adalah Kerajaan Antiokhia, Kabupaten Edessa, Kabupaten Tripoli, dan Kerajaan Yerusalem.
Negara-negara latin dibentuk setelah kemenangan Pasukan Salib dalam sejarah Perang Salib pertama. Negara latin dibentuk untuk mempertahankan pengaruh mereka di wilayah timur tengah.
Keberadaan negara-negara latin inilah yang nantinya akan selalu memicu Perang Salib di periode-periode berikutnya.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR