Nationalgeographic.co.id - Mitologi Yunani penuh dengan monster yang menarik sekaligus menyeramkan. Salah satu yang paling kuat dan berbahaya adalah monster laut Charybdis. Charybdis bukan sekadar monster. Makhluk ini adalah kekuatan alam yang berulang kali muncul dalam mitologi Yunani. Charybdis selalu menjadi rintangan dalam perjalanan beberapa pahlawan mitologi Yunani.
Seperti kebanyakan monster mitologi Yunani, Charybdis memiliki latar belakang yang tragis. Konon ia diubah menjadi monster oleh para dewa yang pernah dia layani. Jadi apa itu Charybdis dan mengapa dia begitu kuat dan menakutkan?
Apa itu Charybdis dalam mitologi Yunani
Charybdis adalah monster laut yang diyakini orang Yunani hidup di bawah pohon ara yang tumbuh di batu. Di seberang Charybdis, orang Yunani Kuno percaya ada monster laut lain, Scylla. Ia juga hidup di dalam batu.
“Charybdis akan menelan air dalam jumlah besar tiga kali sehari dan kemudian bersendawa,” tulis Robbie Mitchell di laman Ancient Origins. Proses ini menciptakan pusaran air raksasa yang akan menyeret dan menghancurkan kapal-kapal di dekatnya. Scylla, di sisi lain, akan mengulurkan tangan dan mengajak para pelaut yang lewat untuk makan malam.
Karena jalur antara kedua monster itu sangat sempit, sehingga selat ini sangat berbahaya bagi kapal. Ke mana pun sebuah kapal berlayar di selat itu, mereka berada dalam jangkauan salah satu monster mengerikan itu.
Para penulis awal, seperti Homer, tidak pernah menyebutkan lokasi selat tersebut. Ia membayangkan selat tersebut berada di wilayah laut yang jauh dan jarang dijelajahi. Pada periode klasik, hal ini telah berubah. Orang di periode klasik memperkirakan kedua monster itu tinggal di Selat Messina di lepas pantai Sisilia. Pusaran air memang ada di sana, meski hanya berbahaya bagi perahu kecil dalam kondisi ekstrem.
Seperti apa rupa Charybdis?
Penggambaran Charybdis tidak terlalu banyak. Para penulis Yunani mula-mula tidak menghabiskan waktu untuk mendeskripsikannya. Mereka hanya berfokus pada pusaran air yang ditimbulkannya.
Belakangan, Charybdis digambarkan sebagai makhluk mirip ular raksasa dengan rahang besar menganga yang dia gunakan untuk menelan air dan menciptakan pusaran air.
Penggambaran Charybdis yang paling jelas datang dari Homer. Dia menggambarkannya sebagai makhluk besar yang berbentuk seperti kandung kemih dengan sirip di lengan dan kakinya. Seperti kebanyakan monster mitologi Yunani yang paling menakutkan, Charybdis selalu dianggap sebagai perempuan.
Asal-usul Charybdis dalam mitologi Yunani
Ada perbedaan pendapat mengenai asal usul Charybdis. Para penulis paling awal tidak mau repot-repot mengungkap cerita asal-usul atau silsilah monster laut ini. Bagi mereka, Charybdis hanyalah kekuatan alam yang mengerikan yang telah ada selama lautan itu sendiri.
Penulis selanjutnya menyatakan bahwa dia adalah putri dewa laut Yunani Poseidon. Sedangkan Gaia secara teknis adalah neneknya.
Pada suatu titik dalam mitologi Yunani, Zeus dan Poseidon bertengkar. Charybdis, putri yang berbakti, memihak ayahnya. Ia membantu Poseidon menenggelamkan daratan dan pulau-pulau di laut. Hal ini membuat marah Zeus.
Zeus menganggap bahwa daratan tersebut adalah wilayah kekuasaannya dan menganggap banjir sebagai pencurian. Sebagai pembalasan, dia menangkap Charybdis dan merantainya di dasar laut.
Zeus kemudian mengutuk Charybdis dan mengubahnya menjadi monster. Kutukan itu membuatnya haus tak terkendali. Hal inilah yang menyebabkan Charybdis menelan air tiga kali sehari dalam upaya putus asa untuk memuaskan dahaganya.
Dalam kisah yang kurang dikenal dan kurang populer, Charybdis memulai hidup sebagai wanita fana biasa. Dia dikatakan sebagai wanita yang sangat rakus. Suatu hari, ia mencuri seekor lembu dari ternak Heracles.
Heracles adalah salah satu putra kesayangan Zeus. Perbuatannya itu membuat Zeus kesal. Sebagai hukuman, dia memukul wanita itu dengan salah satu sambaran petirnya sehingga membuatnya jatuh ke laut. Di sana, berkat sifatnya yang rakus, dia berubah menjadi monster laut Charybdis.
Charybdis adalah contoh tepat untuk monster mitologi Yunani klasik. Salah satu fungsinya adalah sebagai penjelasan atas fenomena yang sangat nyata: pusaran air.
Orang Yunani kuno tidak memiliki pengetahuan ilmiah untuk menjelaskan tentang pusaran air di laut. “Pusaran air itu tampak menakutkan sehingga mereka menganggapnya sebagai ciptaan monster,” tambah Mitchell.
Charybdis menelan air dalam jumlah besar dan kemudian memuntahkannya. Hal itu kemudian menciptakan pusaran air besar yang mengakibatkan hancurnya kapal-kapal yang lewat.
Bersama Scylla, Charybdis berhadapan dengan berbagai pahlawan mitologi Yunani, termasuk Jason, Aeneas, dan Odysseus. Dalam mitos pengembaraan Odysseus, Charybdis-lah yang menghancurkan kapal terakhirnya, meninggalkan Odysseus sendiri sebagai satu-satunya yang selamat.
Mitos Charybdis juga merupakan ciri khas monster mitologi Yunani karena penggambarannya. Banyak monster mitologi Yunani yang pada dasarnya tidak jahat. Charybdis tidak ingin menenggelamkan kapal dan menenggelamkan para pelaut. Tindakan tersebut hanyalah akibat buruk dari kutukannya. Zeus-lah yang bertanggung jawab atas kematian tersebut, karena kematian tersebut diakibatkan oleh kutukannya.
Seperti biasa, manusia adalah korban para dewa dan pertengkaran kecil mereka.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR