Nationalgeographic.co.id—Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) mendukung pelaksanaan 1st Indonesia Mountain Tourism Conference (IMTC) sebagai upaya mempromosikan potensi wisata pegunungan yang ada di Indonesia.
Dalam "The Weekly Brief With Sandi Uno" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (18/9/2023), Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf/Baparekraf Itok Parikesit mengungkapkan konferensi ini digelar tepat pada peringatan hari pariwisata dunia, yaitu 27 September mendatang.
Event yang dilaksanakan di Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk, Jakarta Barat, ini adalah salah satu side event keketuaan Indonesia di ASEAN.
Konferensi ini, lanjut Itok, diharapkan bisa menjadi momentum untuk mempertemukan berbagai pihak di Indonesia dalam mengembangkan potensi wisata gunung. Mengingat Indonesia mempunyai destinasi pariwisata yang memiliki cukup banyak atraksi wisata gunung.
"Indonesia merupakan negara yang memiliki gunung terbanyak di dunia, namun masih ada banyak kendala dalam pengelolaan atraksi dan pengelolaan pengunjung wisata gunung. Pada konferensi ini akan kita undang pihak-pihak pentahelix untuk membahas pengembangan potensi wisata gunung di Indonesia," kata Itok.
Nia Niscaya, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, menambahkan bahwa selain membahas pengembangan potensi wisata pegunungan, konferensi ini juga menjadi ajang untuk membahas dan menyusun berbagai aturan yang harus dipatuhi oleh para peminat wisata gunung. Mengingat wisata gunung menjadi salah satu wisata yang diminati wisatawan pada masa pandemi COVID-19 dan berlanjut hingga saat ini.
"Event ini juga membahas mengenai do's and don'ts bagi wisatawan dan stakeholder terkait yang nantinya bisa menjadikan wisata ini sebagai pariwisata yang berkelanjutan," kata Nia.
Source | : | Siaran Pers Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR