Namun, bagi Kesatria Hospitaller, mereka terbukti cukup tangguh untuk bertahan dari serangkaian kegagalan dalam sejarah Perang Salib.
Mereka terus menikmati status mereka sebagai lembaga pencari keuntungan dan perang internasional yang kuat. Kesatria Hospitaller terbukti menjadi penting dalam sejarah Perang Salib.
Relokasi Rhodes
Ketika Tanah Suci Yerusalem jatuh lagi ke tangan Peradaban Islam pada tahun 1187 M dan Pasukan Salib terpaksa mundur, Kesatria Hospitaller memindahkan markas mereka.
Pertama ke Acre pada tahun 1191 M. Kemudian ketika orang-orang Latin diusir dari Tanah Suci Yerusalem pada tahun 1291 M, Kesatria Hospitaller pindah ke markas baru di Siprus.
Sayangnya, pulau ini tidak mempunyai pelabuhan yang cukup baik dan tanahnya tidak sesubur yang diharapkan.
Akibatnya, pada tahun 1306 M, keluarga Hospitaller memutuskan pulau Rhodes sebagai basis permanen mereka, tetapi mereka harus merebutnya terlebih dahulu dari Kekaisaran Bizantium.
Setelah dimenangkan, Rhodes dibentengi dengan pertahanan terkuat di Mediterania pada tahun 1309 M. Rhodes akan menjadi markas besar Kesatria Hospitaller sampai direbut oleh Kekaisaran Ottoman pada tahun 1522 M.
Rhodes menjadi pangkalan yang berguna untuk digunakan tentara barat dalam perjalanan mereka ke Timur Tengah. Pulau ini, seperti yang selalu ada sejak jaman dahulu, memiliki kepentingan strategis yang besar di Mediterania.
Penduduk Ortodoks Yunani di Rhodes, yang dipandang oleh penganut Katolik Kesatria Hospitaller sebagai skismatis, dipaksa untuk mengakui otoritas tertinggi Paus. Di ibu kota, orang-orang Yunani secara paksa dipindahkan ke pinggiran kota.
Istana lama diperluas, para ksatria tinggal di tempat yang nyaman diatur dalam kelompok berdasarkan bahasa pertama saudaranya.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR