Seperti The Odyssey, yang menceritakan perjalanan kembali Odysseus dari Perang Troya ke pulau Ithaca dalam mitologi Yunani.
Iliad mungkin ditulis sekitar tahun 700 SM atau bahkan beberapa tahun kemudian, mungkin oleh seorang penyair brilian yang mendalami keterampilan tradisional komposisi lisan.
Tradisi komposisi lisan ini mungkin sudah ada sejak ratusan tahun sebelum Iliad.
Puisi epik awal dapat menjadi cara untuk menjaga memori budaya dari konflik-konflik besar.
Sejarah dan arkeologi juga mengajarkan kita bahwa mungkin ada “Perang Troya” yang bersejarah pada akhir milenium kedua SM (di Hissarlik di Turki barat).
Meskipun sangat berbeda dengan apa yang dijelaskan Homer. Iliad disusun sebagai satu puisi yang berkesinambungan.
Dalam susunannya yang sekarang (kemungkinan besar setelah berdirinya perpustakaan Aleksandria pada awal abad ke-3 SM), buku ini dibagi menjadi dua puluh empat buku yang sesuai dengan dua puluh empat huruf alfabet Yunani.
Ia memiliki bentuk metrik yang dikenal sebagai "heksameter daktil", satuan meter yang juga dikaitkan dengan banyak puisi epik lainnya di zaman kuno (seperti The Odyssey, dan Aeneid, epos Romawi karya Virgil).
Dalam The Odyssey, seorang penyair bernama Demodocus bernyanyi berdasarkan permintaan dalam konteks aristokrat tentang Kuda Kayu di Troy.
Ia memberikan gambaran tentang keberadaan yang mungkin dipimpin oleh “Homer”.
Bahasa Iliad merupakan gabungan dari dialek daerah yang berbeda, yang berarti bahwa bahasa tersebut tidak berasal dari kota kuno tertentu seperti kebanyakan teks Yunani kuno lainnya.
Oleh karena itu, puisi ini mempunyai resonansi yang kuat di seluruh dunia Yunani dan sering dianggap sebagai puisi “pan-Hellenic”, yang dimiliki oleh semua orang Yunani.
Demikian pula, serangan Yunani terhadap Troy merupakan upaya kolektif yang memanfaatkan kekuatan dari seluruh dunia Yunani. Oleh karena itu, Pan-Hellenisme adalah inti dari Iliad.
Source | : | The Conversation |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR