Nationalgeographic.co.id—Socrates adalah sosok terkenal dalam sejarah dunia. Sebelum ia menjadi salah satu filsuf Yunani kuno paling berpengaruh, Socrates merupakan seorang hoplite atau prajurit bersenjata lengkap, di tentara Athena Yunani kuno.
Babak kehidupannya yang kurang dikenal ini memainkan peran penting dalam membentuk gagasan dan ajaran filosofisnya. Lalu, bagaimana kehidupan awal Socrates?
Dalam catatan sejarah Yunani kuno, Socrates lahir pada tahun 469 SM di Athena. Ayahnya, Sophroniscus adalah seorang tukang batu atau pematung. Sementara ibunya, Phaenarete adalah seorang bidan.
Latar belakang sederhana ini menunjukkan bahwa Socrates tumbuh di lingkungan kelas pekerja, mungkin memperoleh beberapa keterampilan dalam bidang batu atau patung dari ayahnya.
Masa muda Athena pada masa Socrates adalah pusat aktivitas intelektual dan budaya. Kota ini sedang mengalami transformasi yang signifikan, baik secara politik maupun intelektual.
Pembentukan demokrasi, berkembangnya seni, dan perluasan kekaisaran Athena memberikan latar belakang yang dinamis pada tahun-tahun pembentukan Socrates.
Tumbuh di lingkungan ini, Socrates dihadapkan pada banyak sekali ide, perdebatan, dan praktik budaya yang nantinya akan memengaruhi penyelidikan filosofisnya.
Socrates Bergabung menjadi Tentara
Di Athena kuno, dinas militer merupakan kewajiban wajib bagi warga negara laki-laki. Dikenal sebagai "dinas singkat", pria muda Athena, biasanya berusia sekitar 18 tahun, diharuskan menjalani pelatihan militer dan kemudian bertugas sebagai tentara untuk jangka waktu yang ditentukan.
Layanan ini dipandang sebagai ritus peralihan menuju kewarganegaraan penuh dan sangat terkait dengan cita-cita Athena tentang demokrasi, kehormatan, dan tanggung jawab sipil.
Periode hidup Socrates ditandai dengan pergolakan politik dan konflik militer yang signifikan, terutama Perang Peloponnesia, konflik berkepanjangan antara Athena dan Sparta yang berlangsung hampir tiga dekade.
Mengingat seringnya terjadi pertempuran kecil, pertempuran, dan pengepungan yang terkait dengan perang ini dan konflik regional lainnya, permintaan akan tentara sangatlah tinggi.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR