Nationalgeographic.co.id—Sejarah Abad Pertengahan mempunyai banyak pekerjaan yang unik. Salah satunya pekerjaan seorang pemakan dosa.
Pemakan dosa adalah orang yang melakukan ritual terhadap seseorang yang meninggal untuk memakan atau menyerap dosa-dosanya agar mereka tidak dihukum di akhirat. Pekerjaan ini sangat dikenal dalam sejarah Abad Pertengahan.
Biasanya hal ini terjadi sebagai bagian dari proses penguburan seseorang, karena ada kebutuhan untuk mengampuni dosa-dosa seseorang pada saat kematiannya agar mereka tidak masuk neraka.
Konsep makan dosa diyakini berasal dari periode Abad Pertengahan, pada masa ketika masih ada kepercayaan besar terhadap sihir dan ilmu gaib di dunia Kristen Barat. Namun, bukti terdokumentasi mengenai makan dosa umumnya terbatas pada abad ke-16 dan ke-17 khususnya di sebagian Eropa Barat.
Dikutip History Defined, terdapat sebuah teks yang memberikan penjelasan panjang lebar tentang pemakan dosa. Karya berjudul Remaines of Gentilisme and Judaisme yang ditulis oleh John Aubrey, seorang ahli barang antik, penulis, dan filsuf alam Inggris pada paruh kedua abad ketujuh belas.
Dalam karyanya, Aubrey memberikan rincian proses makan dosa di Inggris modern awal. Hal ini dalam konteks mengeksplorasi berbagai praktik penguburan yang masih dilakukan di Wales dan wilayah lain dari tiga monarki Inggris.
“Ketika jenazah dibawa keluar, ada kue dan keju, semangkuk bir baru, dan satu lagi susu dengan ye anno Domini (yaitu tahun) terukir di atasnya, dan nama pihak yang meninggal. Kebiasaan ini masih digunakan sampai hari ini, tahun 1686, di Wales Utara.”
Aubrey kemudian memperluas lebih jauh dalam bagian yang secara khusus berjudul 'Pemakan Dosa'. Di sini dia menyatakan:
“Di wilayah Hereford, sudah menjadi kebiasaan lama di pemakaman untuk mempekerjakan orang-orang miskin. Mereka akan menanggung semua dosa orang yang meninggal. Salah satu dari mereka yang saya ingat tinggal di sebuah pondok di Ross Highway. Dia adalah seorang bajingan yang panjang, kurus, jelek, menyedihkan, dan malang. Caranya adalah ketika jenazah dibawa keluar rumah dan dibaringkan di atas usungan, sepotong roti dibawa keluar, dan diserahkan kepada pemakan dosa di atas jenazah..”
Pemakan dosa mengonsumsi makanan untuk menyerap dosa. Mereka disuguhi makanan dan minuman, yang bertindak secara simbolis sebagai cara untuk menyerap dosa-dosa orang yang meninggal pada saat pemakaman mereka.
Dalam catatan sejarah Abad Pertengahan, pemakan dosa kemudian dibayar untuk melakukannya. Aubrey juga memberikan detail bagaimana konsep pemakan dosa diturunkan dari kitab Imamat di Perjanjian Lama.
Dalam hal ini, nabi Harun telah menyerap semua 'kejahatan' 'anak-anak Israel' dari seekor kambing dan dengan demikian menjadikan mereka sebagian besar tidak berguna lagi.
Source | : | History Defined |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR