Sifat Themis yang dapat dipercaya dan adil membuat para Olympian, termasuk Zeus, mempercayai penilaiannya. Menurut syair Homer, dia sering duduk di samping singgasananya dan memberinya penilaian dan nasihat, sebagai balasannya mendengarkan kebijaksanaannya.
Themis juga memimpin pesta para dewa Olympian dan terkadang dipandang sebagai dewi ritus keramahtamahan. Selama Titanomachy, Themis turun ke bumi selama zaman keemasan dan mengajari manusia praktik moderat dan perilaku baik.
Namun, umat manusia segera melupakan pelajarannya dan mulai bertindak berdosa dan tercela. Maka Themis kembali ke Gunung Olympus.
Ramalan Dewi Themis
Sebagai dewi agung, Themis memiliki kekuatan dewa, yang ia gunakan untuk membantu manusia dan makhluk abadi.
Ramalannya yang paling terkenal adalah yang berkaitan dengan putra Nereid Thetis. Zeus bermaksud menikahi Thetis, sampai Themis memberitahunya bahwa putra Thetis mana pun akan jauh lebih hebat daripada ayahnya.
Tidak mengherankan, Zeus tidak ingin siapa pun menantang kekuasaannya, apalagi putranya sendiri. Jadi dia berhenti mengejar Thetis dan malah mengatur agar dia menikah dengan Raja Peleus dari Phthia yang fana.
Themis benar, dari pernikahan ini lahirlah pahlawan besar Yunani yang bernama Achilles, yang prestasi legendarisnya masih dibicarakan hingga hari ini. Dalam tragedi Yunani Prometheus Bound, Themis membuat beberapa ramalan yang disampaikan oleh Prometheus, putranya.
Yang pertama berkaitan dengan jatuhnya para Titan. Selama Titanomachy, Prometheus memberi tahu para Titan bahwa mereka tidak dapat menggulingkan anak-anak Cronus hanya dengan kekuatan dan kekerasan.
Menurut Themis, orang yang bijak dan menggunakan tipu muslihatnyalah yang akan memerintah. Para Titan tidak mengindahkan nasihat ini.
Themis serta Prometheus kemudian bergabung di sisi Zeus dan anak-anak Cronus lainnya, yang mengalahkan para Titan. Themis juga meramalkan bahwa Prometheus akan diselamatkan dari hukuman berulang oleh seorang pemanah terkenal (Heracles).
Kebaikan Themis dalam mitologi Yunani
Dalam Metamorphoses karya Ovid (43 SM hingga 17 M), Zeus mengirimkan banjir besar ke bumi. Satu-satunya yang selamat adalah Deucalion, raja Thessaly dan istrinya Pyrrha bersama putra Prometheus (menurut beberapa tradisi).
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR