Nationalgeographic.co.id—Grace (juga disebut Charites) adalah dewi karunia dari mitologi Yunani yang mempersonifikasikan pesona, keanggunan, dan keindahan yang sering digambarkan telanjang. Hesiod, seorang penyair Yunani menjelaskan, setidaknya ada tiga Grace dalam mitologi Yunani.
Ketiga Grace itu, menurutnya, merupakan pengelompokan yang paling umum dalam sastra dan seni, namun jumlahnya bervariasi tergantung pada sumbernya.
Terkait dengan Aphrodite dan bunga musim semi khususnya, mereka dianggap sebagai pemberi keindahan bagi kaum muda dalam segala bentuknya. Mulai dari fisik hingga intelektual, artistik hingga moral.
Hesiod & Homer
Dalam Theogony Hesiod menjelaskan tiga Grace, yaitu Aglaea (personifikasi cahaya), Euphrosyne (sukacita), dan Thalia (berbunga). Dia menyebutkan bahwa orang tua mereka adalah Zeus dan Eurynome, putri Ocean.
Hesiod menggambarkan mereka sebagai 'berpipi cantik' dan dari mata mereka ada hasrat yang melelehkan anggota tubuh. Hasrat itu mengalir ke bawah ketika mereka melihat dan mereka terlihat cantik dari bawah alisnya.
Dia selanjutnya menyebutkan bahwa Aglaea, Grace termuda, menjadi istri dewa pengrajin Hephaistos. Grace tinggal di Gunung Olympus bersama para Muse dan Himeros, personifikasi keinginan.
Dalam Karya & Hari-Hari Hesiod, Grace membantu kelahiran Pandora dan. Ia bersama dengan Horae (dewi musim), diberi tugas untuk mempercantik para wanita dan menutupinya dengan bunga, karangan bunga, dan perhiasan bagus.
Para Grace digambarkan sebagai ahli menari, menyanyi, dan puisi. Dalam kapasitasnya, para Grace menghibur para tamu di pernikahan Peleus dan Thetis.
Homer menyebutkan mereka dalam Iliad dan Odyssey tetapi tidak menyebutkan nama atau urutannya. Dia mengasosiasikan mereka dengan Aphrodite, dan tradisi ini dipertahankan dalam sumber-sumber selanjutnya dengan Grace menjadi bagian mapan dari rombongan besar sang dewi.
Dalam Buku 5 Iliad, Homer memberi tahu kita bahwa Grace membuat jubah yang indah dan abadi untuk Aphrodite.
Homer melanjutkan di Buku 14 dengan mengatakan bahwa Hera menjanjikan Grace Pasithee untuk menikah dengan Hypnos, dewa tidur. Sebagai imbalannya, Grace Pasthee harus memastikan Zeus untuk sementara disingkirkan dari ikut terlibat dalam Perang Troya.
Para Grace muncul lagi di Homer's Odyssey, di mana mereka memberikan kecantikan kepada manusia dan menjadi pelayan Aphrodite. Mereka kemudian memandikan dewi dan mengurapinya dengan minyak wangi di tempat sucinya di Siprus.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR