Saat akan meminta alat tersebut, Ensi datang dan mencegahnya. Menurutnya, semut rangrang yang ada di tumbuhan enggak perlu diusir.
Hmm... kenapa begitu, ya? Uwet dan Enjin bingung.
Ensi pun mengajak kedua temannya kembali ke semak-semak stroberi. Kali ini, tak cuma semut rangrang, tapi ada juga ulat!
Uwet semakin panik. Bisa-bisa, ia tak sempat menikmati stroberi manis karena ulah hewan-hewan itu.
Namun tiba-tiba, semut-semut itu melakukan sesuatu yang membuat para liliput terkejut.
Wah, kira-kira apa, ya? Kalau penasaran, Anda bisa mencari tahu kelanjutan dongeng ini di Pickatale.
Selain dongeng Semut-Semut Penolong, ada juga dongeng-dongeng berbahasa Indonesia lainnya, nih.
O iya, selain itu dongeng-dongeng ini juga diselipkan pengetahuan-pengetahuan menarik, lo.
Tak cuma membaca, di Pickatale juga bisa menikmati ilustrasi yang menarik. Ditambah lagi, kita juga bisa menggunakan fitur audiobook.
Jadi, kita bisa menikmati ilustrasi sambil mendengarkan dongeng.
Cara mengunduh dan menggunakan aplikasi ini pun mudah. Yuk, simak caranya!
Nah, dongeng di Pickatale sudah sudah siap baca dan dengarkan. Selamat mencoba!
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR