Daedalus segera memberi Cocalus alasan untuk bersukacita atas kedatangannya saat ia terus menghasilkan karya besar.
Karyanya dalam mitologi Yunani seperti seekor domba jantan emas (atau sarang lebah) untuk kuil Aphrodite di Gunung Eryx, sebuah benteng di Acragas (Agrigento), dan pemandian uap di Selinus. (Selinunte).
Legenda Daedalus Tumbuh
Sejak abad ke-5 SM, Athena mengklaim seniman tersebut sebagai salah satu seniman mereka. Theseus dianggap telah membawanya kembali ke Athena, menggantikan Kreta sebagai tempat kelahirannya dan Sisilia sebagai tujuan akhirnya.
Seluruh silsilah keluarga dirancang sedemikian rupa sehingga tokoh-tokoh seperti Socrates mengaku sebagai keturunan Daedalus dari mitologi Yunani.
Pengrajin itu memiliki keponakan bernama Talos, pria berbahan perunggu yang melindungi Kreta. Tapi kemudian Talos dia bunuh karena iri terhadap penemuan keponakan yang lebih muda berupa gergaji, kompas, dan roda pengerajin.
Pembunuhan itu menjelaskan mengapa Daedalus diasingkan ke Kreta. Selama berabad-abad berikutnya, Daedalus dikreditkan dengan penemuan dan karya seni luar biasa yang jumlahnya terus meningkat.
Mulai dari patung hidup hingga pintu emas yang dihias dengan megah di kuil Apollo di Cumae, Italia. Dia bahkan dikatakan telah menemukan pose berjalan dari patung-patung Yunani awal.
Pose itu membedakannya dari patung-patung Mesir sebelumnya yang agak statis. Itu juga membuka jalan bagi pose-pose yang lebih mirip kehidupan dari patung-patung Yunani di kemudian hari. Bangsa Romawi bahkan menjadikan Daedalus sebagai pelindung para tukang kayu.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR