Menariknya, material spesifik yang ditemukan di situs tersebut tampaknya berasal dari jarak lebih dari 10 kilometer di Gunung Carmel.
Permukiman itu tampaknya hanya dihuni sebentar. Namun muncul spekulasi mengapa kawasan tersebut ditinggalkan.
Beberapa pihak berpendapat bahwa naiknya permukaan air laut mungkin menyebabkan desa tersebut ditinggalkan. Adapun teori lain menyebutkan bahwa permukiman itu hilang karena tsunami.
Teori tsunami ini didukung oleh apa yang tampaknya merupakan sisa-sisa tumpukan ikan yang terbengkalai di lokasi tersebut. Komoditas berharga ini tidak sengaja ditinggalkan, sehingga keberadaannya menunjukkan bahwa nasib yang lebih buruk mungkin telah menimpa desa tersebut.
Wilayah di sekitar Pantai Carmel adalah rumah bagi 17 situs prasejarah yang terendam. Mulai dari periode Neolitik Pra-Tembikar di Atlit Yam, hingga situs Neolitik Tembikar yang berasal dari antara 8.000 dan 6.500 tahun yang lalu.
Penggalian kawasan tersebut oleh para arkeolog kelautan dimulai pada tahun 1960. Sejak saat itu kekayaan warisan daratan di bawah laut terus memperkaya pengetahuan kita tentang kehidupan pemukiman Neolitikum.
Source | : | IFLScience.com |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR