Nationalgeographic.co.id—Zeus terkenal sebagai dewa petir atau dewa langit Olympian. Dia juga dikenal sebagai raja para dewa dalam mitologi Yunani.
Dewa petir ini diceritakan mampu mengendalikan cuaca dan juga mewakili hukum dan ketertiban. Dia paling sering digambarkan dengan janggut gelap, jubah panjang, dan tidak pernah jauh dari petirnya.
Dia ayah dari banyak anak, dan juga sedikit pemarah. Namun, ia paling dikenal sebagai raja para dewa Olympian.
Namun, Zeus tidak selalu menjadi raja. Saat dia lahir, dia adalah putra raja Titan, Cronus. Ada raja lain sebelum dia mengambil alih, dan raja lain lagi sebelum itu.
Jadi, dari mana tepatnya Zeus berasal? Lalu bagaimana dia menjadi raja?
Ya, semuanya dimulai dengan sebuah ramalan. Gaia memberi tahu Cronus bahwa sudah takdirnya untuk digulingkan oleh putra-putranya, sama seperti dia telah menggulingkan ayahnya sendiri. Pada akhirnya, tindakan yang dilakukan inilah yang membawa Zeus menjadi raja.
Kelahiran Zeus
Zeus adalah putra para Titan, Cronus dan Rhea. Cronus, pada saat itu, adalah raja–gelar yang ia ambil dari ayahnya, Uranus.
Cronus diberitahu bahwa salah satu anaknya akan menggulingkannya. Akibatnya, dia menelan seluruh anaknya untuk mencegah mereka naik takhta.
Untuk mencegah hal ini terjadi pada Zeus, Rhea meminta bantuan Gaia. Rhea lelah melihat anak-anaknya sendiri ditelan suaminya. Jadi, dia menipu Cronus dengan memberinya batu yang dibungkus lampin, yang kemudian ditelannya.
Ia dibawa ke Pulau Kreta dan dibesarkan di Gunung Dicte. Dalam salah satu versi cerita, dia dirawat oleh Nymph Amaltheia dan dibesarkan oleh Gaia. Di versi lain, secara eksklusif Gaia yang membesarkannya. Ketika sudah cukup umur, Zeus meninggalkan Pulau Kreta untuk menyelamatkan saudara-saudaranya.
Menghadapi Cronus
Source | : | Greek Boston |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR