Nationalgeographic.co.id—Pythagoras adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang terkenal dalam sejarah dunia.
Banyak sejarawan mengatakan bahwa Pythagoras lahir di pulau Samos, Yunani, meskipun tanggal pastinya masih belum pasti.
Seperti Socrates, Pythagoras tidak meninggalkan teks apa pun. Beberapa informasi tentang filsafat dan ajaran Pythagoras diceritakan oleh tokoh sejarah lain dari zaman dahulu, seperti Plato, Aristoteles, Heraclitus, Herodotus, dan Isocrates. Namun, sumber utama informasi biografinya adalah Diogenes Laërtius, Iamblichus, dan Porphyry.
Pengembaraan ke Mesir
Dalam catatan sejarah dunia, Pythagoras pergi ke Mesir selama beberapa waktu. Ketika mengunjungi Diospolis, dia diterima menjadi imam setelah menyelesaikan upacara yang diperlukan untuk masuk. Di sana, ia melanjutkan pendidikannya, khususnya di bidang matematika dan geometri.
Sepuluh tahun setelah Pythagoras tiba di Mesir, hubungan dengan Samos berantakan. Selama perang, Mesir kalah dan Pythagoras ditawan ke Babilonia. Dia tidak diperlakukan sebagai tawanan perang seperti yang kita bayangkan saat ini.
Sebaliknya, ia melanjutkan pendidikannya di bidang matematika dan musik dan mempelajari ajaran para pendeta, mempelajari ritual suci mereka. Ia menjadi sangat mahir dalam studi matematika dan sains seperti yang diajarkan oleh orang Babilonia.
Pythagoras akhirnya kembali ke Samos, lalu pergi ke Kreta untuk mempelajari sistem hukum mereka dalam waktu singkat.
Di Samos, ia mendirikan sekolah bernama Setengah Lingkaran. Sekitar tahun 518 SM, ia mendirikan sekolah lain di Croton (sekarang dikenal sebagai Crotone, di Italia selatan).
Dengan Pythagoras sebagai pemimpinnya, Croton memelihara lingkaran pengikut dalam yang dikenal sebagai mathematikoi (pendeta matematika).
Para mathematikoi ini hidup secara permanen dalam masyarakat, tidak diperbolehkan memiliki harta pribadi dan merupakan vegetarian yang ketat. Mereka menerima pelatihan hanya dari Pythagoras, mengikuti aturan yang sangat ketat.
Lapisan masyarakat berikutnya disebut akusmatika. Mereka tinggal di rumah masing-masing dan hanya datang ke masyarakat pada siang hari.
Source | : | ancient origins,thought.co |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR