Nationalgeographic.co.id - Fotografi tidak selalu berbicara hal teknis seperti rasio, komposisi cahaya, warna, dan angle yang harus ditentukan. Hal ini juga berlaku dalam fotografi ponsel yang semakin canggih untuk menangkap gambar.
"Mobile photography harusnya menyenangkan, dengan teknologi yang ada, sedikit dengan proses kreatifnya dibantu dengan AI. Ada otak yang canggih dari kamera kita. Jadi harus menyenangkan. Kalau enggak kayak gitu, kita enggak bisa puas dengan gaya [fotografi] kita," terang Didi Kaspi Kasim, Editor in Chief National Geographic Indonesia.
Didi menjelaskan, bahwa hal yang terpenting dalam fotografi adalah pesan yang ingin disampaikan dari gambar. Dengan demikian, hal bernuansa teknis semestinya sudah hafal, dan dipahami di luar kepala. Hal itu diterangkannya dalam lokakarya iBoxgraphy bertajuk "Storytelling Through Photography" di iBox Summarecon Mall Bandung pada Sabtu, 1 Juni 2024.
Dengan memanfaatkan kecanggihan yang tersedia pada ponsel pintar seperti iPhone, fotografer dapat menangkap momen. "Setiap harinya, setiap saat, selalu ada momen di sekitar kita," terang Didi.
Fotografer hanya perlu jeli untuk menangkap momen yang menarik untuk diangkat menjadi sebuah kisah. Sebuah kisah yang menarik adalah hasil dari kejelian fotografer yang sigap, atau dapat memprediksi momen yang tidak biasa, mengejutkan, atau memiliki hal kebaruan.
Inti dari sebuah foto yang bercerita adalah tentang adanya sosok atau tokoh. Setiap karakter memiliki momen yang menghasilkan emosi yang dapat diabadikan untuk menghasilkan cerita.
Namun, harus diingat, bahwa foto yang memiliki pesan harus sederhana supaya dapat dipahami oleh orang lain. "Setelah bagaimana kita membawa karya kita sampai [ke audiens], sebenarnya akhirnya itu bukan untuk orang lain, tapi buat diri sendiri," terang Didi. "Kita enggak bisa menjadi storyteller yang baik jika kita tidak bisa menjelaskannya dan menyampaikannya ke orang lain."
Keringkasan Teknis Kamera Ponsel seperti iPhone
Ponsel pintar hari ini punya ragam fitur yang dapat meringkas kebutuhan teknis fotografer. Sahabat dapat menyelamatkan momen yang terlampau 1,5 detik sebelum jari menekan tombol tangkap gambar. Kemampuan ini tersedia pada fitur "Live Photos".
Sahabat juga dapat mengambil gambar berkelanjutan shutter (burst photos). Pengaturan di iPhone membuat fungsi tombol seperti volume, dapat dimanfaatkan sebagai tombol menangkap gambar secara berkelanjutan.
Karena gawai pintar telah meringkas secara teknis, fotografer harus bisa menampilkan hasil foto dengan bahasa dan gayanya sendiri. Inilah yang dimaksud oleh Didi bahwa memotret adalah tentang bersenang-senang. "Nikmati prosesnya dan terus berupaya untuk dapat berkarya lebih dari apa yang sudah kita lakukan," lanjutnya.
Baca Juga: Tips Fotografi Cahaya Rendah Waktu Malam Menggunakan Ponsel iPhone
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR