Nationalgeographic.co.id—Baphomet, sosok misterius yang terukir dalam sejarah umat manusia, telah menjadi simbol kontroversial selama berabad-abad.
Kemunculannya telah diwarnai dengan berbagai versi dan interpretasi, mulai dari distorsi nama Nabi Muhammad dalam catatan tentara salib hingga representasi setan dalam okultisme modern.
Namun, salah satu kemunculan Baphomet yang paling terkenal adalah dalam kisah jatuhnya Kesatria Templar, ordo militer abad pertengahan yang pernah memegang kekuasaan besar. Tuduhan penyembahan terhadap Baphomet, yang muncul selama persidangan Templar pada abad ke-14, telah memicu perdebatan sengit selama berabad-abad.
Namun, benarkah Baphomet mendalangi hancurnya Kesatria Templar, ataukah ia sekadar kambing hitam dalam permainan politik yang kotor dan penuh intrik? Bahkan hingga era modern, Baphomet tetap menjadi simbol yang penuh teka-teki.
Mari kita selami lebih dalam misteri ini, mencari fakta-fakta yang tersembunyi di balik lapisan sejarah yang berdebu.
Kehancuran Kesatria Templar
"Apakah ada lembaga lain dalam sejarah yang lebih banyak dipenuhi dengan omong kosong daripada Ordo Kesatria Templar?" tanya sejarawan Inggris, Richard Cavendish, pada laman History Today.
Para Templar, yang awalnya dikenal sebagai "Rekan-rekan Prajurit Kristus yang Miskin dan Bait Suci Salomo" cepat berkembang menjadi organisasi militer yang berpengaruh di Eropa.
Menurut Cavendish, mereka dengan cepat mendapatkan anggota baru dan tumbuh menjadi ordo militer terkemuka di dunia Kristen abad pertengahan.
Satu hal yang pasti tidak dimiliki oleh para Templar adalah miskin. Mereka memperoleh tanah yang luas di Prancis, Inggris dan Spanyol.
Jaringan militer mereka yang efisien memungkinkan mereka untuk memindahkan emas batangan dengan aman dan mereka menjadi kaya dan berkuasa sebagai bankir untuk raja-raja Eropa.
Baca Juga: Dari Salam Dua Jari Hingga Pentagram, Ini Arti Patung Baphomet di Kuil Satanic
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR