Menurut CDC, cacar monyet jarang berakibat fatal. Faktanya, sekitar 99% orang yang terinfeksi cacar monyet versi Afrika Barat bertahan hidup. Jenis inilah yang menyebabkan wabah saat ini.
Orang-orang tertentu mungkin lebih rentan terhadap penyakit parah dan komplikasi, termasuk:
Dibandingkan dengan bentuk virus Afrika Barat, bentuk cacar monyet Cekungan Kongo biasanya lebih parah, dengan tingkat kematian sekitar 10%.
Bagaimana cacar monyet diobati?
Saat ini tidak ada pengobatan untuk cacar monyet. Namun, cacar monyet bersifat sembuh sendiri, yang berarti penyakit ini dapat sembuh tanpa pengobatan.
Beberapa obat dapat digunakan untuk mengendalikan wabah dan mencegah penyebaran penyakit. Obat-obatan tersebut dapat meliputi:
Perawatan lain berfokus pada penanganan gejala menggunakan obat-obatan yang dijual bebas atau yang diresepkan. Misalnya pereda nyeri, krim topikal, dan antihistamin oral.
Apakah vaksinasi mencegah cacar monyet?
Menurut WHO, vaksin cacar sekitar 85% efektif dalam mencegah perkembangan cacar monyet. Jika menerima vaksin cacar dan tertular virus cacar monyet, gejala yang Anda alami mungkin ringan.
Ada dua vaksin yang tersedia yang dapat digunakan untuk pencegahan cacar monyet, JYNNEOS dan ACAM2000.
CDC saat ini merekomendasikan vaksinasi untuk orang-orang yang telah terpapar cacar monyet dan mereka yang berisiko tinggi tertular virus tersebut.
Mereka yang direkomendasikan antara lain:
Selain mendapatkan vaksinasi, CDC juga merekomendasikan untuk mencuci tangan secara teratur. Cara lain adalah dengan menghindari kontak langsung dengan orang-orang yang memiliki cacar monyet atau benda-benda yang mungkin telah mereka gunakan untuk mencegah infeksi.
Cacar monyet adalah penyakit virus dan kondisi zoonosis. Hal ini berarti dapat menyebar dari hewan ke manusia. Penyakit ini juga dapat menyebar melalui kontak antara dua manusia. Kenali gejala-gejalanya sehingga Anda bisa segera mendapatkan penanganan bila tertular.
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR