Nationalgeographic.co.id—Dulunya merupakan permainan favorit yang menjembatani orang hidup dan orang mati, reputasi papan Ouija berubah secara dramatis. Dari hiburan zaman Victoria, Ouija menjadi simbol misteri supernatural.
Bagi banyak orang, papan Ouija memunculkan cerita tentang pertemuan arwah dan peringatan menakutkan. Namun, lebih dari satu abad yang lalu, ini hanyalah permainan di ruang tamu, menawarkan hiburan ringan di era Victoria.
Ouija pertama kali diperkenalkan pada tahun 1890 oleh Kennard Novelty Company sebagai papan bicara yang indah. Papan permainan ini memiliki potongan karton sederhana yang ditandai dengan huruf, angka, dan kata “ya”, “tidak”, dan “selamat tinggal”.
Pemain meletakkan jari mereka pada penunjuk segitiga. Penunjuk segitiga itu tampak bergerak sendiri untuk mengeja pesan sebagai jawaban atas pertanyaan mereka.
Meskipun desainnya tampak biasa saja, peran papan Ouija dalam masyarakat mengalami perubahan yang buruk. Selama 130 tahun terakhir, Ouija berubah dari sekadar kesenangan unik menjadi simbol misteri supranatural.
Munculnya papan Ouija
Akar dari asal-usul Ouija dapat ditelusuri kembali ke tahun 1840-an ketika gerakan Spiritualis Modern mulai berkembang. Gerakan ini menjadi kegilaan budaya. Pada masa ini, menjadi mode untuk mengadakan pertemuan spiritual yang menampilkan medium psikis, pemanggilan arwah, dan pembacaan kartu tarot.
“Termasuk penggunaan papan ‘bicara’,” kata Stephanie McGuire, kurator Molly Brown House Museum.
“Sekarang konotasinya berbeda 180 derajat,” kata McGuire. “Papan ini lebih dari sekadar berhubungan dengan orang-orang terkasih yang telah meninggal. Ouija merupakan keajaiban di mana orang-orang berupaya untuk mendapatkan jawaban atas berbagai pertanyaan. Apakah seseorang bisa terhubung dengan sesuatu yang tidak diketahui. Serta dapatkah seseorang mengetahui masa depannya lewat papan ini?”
Ouija menawarkan hiburan di saat penuh kehilangan dan ketidakpastian. Di Amerika pasca-Perang Saudara, sebagian besar keluarga sering kali mengalami kehilangan orang yang dicintai secara tiba-tiba. Maka, berkomunikasi dengan orang yang meninggal adalah cara yang normal, bahkan perlu, untuk mengatasi kesedihan.
Spirit board atau papan arwah memberikan perlindungan emosional bagi orang-orang pada tahun 1890-an, ungkap Murch. “Papan ini menjadi jawaban untuk hal-hal yang tidak memiliki jawaban. Dan memungkinkan Anda berbicara tentang sesuatu dan mengalami sesuatu yang tidak dapat dialami.”
Baca Juga: Arwah Akan Gentayangan Jika Tak Dibawa, Inilah Obol, Koin Orang Mati dalam Mitologi Yunani
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR