Nationalgeographic.co.id—Xuankong Si, juga disebut Hanging Temple atau Kuil Gantung, berdiri di tengah tebing sisi barat Puncak Cuiping, Gunung Heng. Kuil ini berada sekitar 50 meter di atas tanah dan itulah alasan diberi nama Kuil Gantung (Hanging Temple).
Xuankong Si dibangun pada tahun 491 selama masa pemerintahan Dinasti Wei Utara (386-534). Mengutip dari laman China Highlights, “Kuil ini telah bertahan selama lebih dari 1.500 tahun hingga kini.” Kuil yang masih ada sebagian besar dibangun kembali dan dirawat pada Dinasti Ming (1368-1644) dan Dinasti Qing (1644-1911). Pada tahun 1982, Xuankong Si terdaftar sebagai Warisan Budaya Nasional Tiongkok.
Xuankong Si merupakan keajaiban arsitektur Tiongkok kuno. Teori mekanika yang unik diterapkan untuk membangun kerangkanya. Berbeda dengan kuil-kuil di dataran dan daerah pegunungan, Xuankong Si dibangun dengan memanfaatkan bentuk asli tebing. Kuil menggunakan bebatuan di bagian belakang sebagai penopangnya. Selain itu, banyak balok silang yang disisipkan ke dalam bebatuan sebagai fondasinya.
Titik tertinggi Xuankong Si sekitar 90 meter di atas tanah pada awalnya. Namun titik tertingginya sekarang hanya sekitar 58 meter.
Mengapa Xuankong Si dibangun di dekat tebing?
Tidak ada dokumentasi sejarah yang mencatat alasan mengapa Xuankong Si dibangun di dekat tebing. Namun beberapa cerita rakyat dapat memberikan penjelasan yang masuk akal untuk itu.
Satu pernyataan menganggap bahwa kuil tersebut dibangun sesuai dengan prinsip Taoisme, yaitu menjauhkan diri dari suara “di bumi”. Namun gagasan lain menganggap bahwa lokasi tersebut dipilih dengan mempertimbangkan perlindungan kuil dari banjir dan tebing yang menyerupai atap itu seperti payung alami.
Tidak peduli apa pun musimnya, kita tidak dapat menyangkal bahwa kuil ini merupakan sebuah mahakarya dalam arsitektur.
Salah satu konstruksi paling spektakuler dalam sejarah dunia
Xuankong Si menarik wisatawan dari seluruh dunia karena gaya arsitekturnya yang unik. Keunikannya itu menunjukkan kearifan luar biasa masyarakat Tiongkok kuno. Pada bulan Oktober 2010, kuil ini dipilih sebagai salah satu dari “sepuluh bangunan paling curam di dunia” oleh TIME.
Hampir semua orang yang melihat Xuankong Si akan bertanya-tanya: Mengapa kuil ini dapat berdiri kokoh di tebing selama 1.500 tahun? Sebagian orang mengira hal ini terjadi karena belasan pilar yang berdiri tegak. Namun, pilar-pilar tersebut sebenarnya ditambahkan lama setelah Xuankong Si dibangun. Pasalnya, banyak pengunjung yang takut kuil ini akan runtuh.
Baca Juga: Menyingkap Kisah di Balik Kuil Athena Nike dalam Sejarah Yunani Kuno
Source | : | China Highlights |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR