Nationalgeographic.co.id—Anak-anak pada zamannya sangat umum untuk bermain lompat tali. Di negara kita, lompat tali biasa digunakan dengan karet yang disambung hingga menjadi panjang dan seorang anak akan melompat dari karet itu.
Tapi, berbeda jika salah satu lelucon yang mungkin jarang kita dengar adalah saat seorang anak di Dakota akan bermain lompat tali dengan medium jenggot manusia? Bagaimana mungkin?
Dialah Hans Langseth, seorang warga negara Norwegia-Amerika yang lahir pada 14 Juli 1846 di Kotamadya Eidsvoll, Norwegia, telah memegang rekor fantastis: jenggot terpanjang di dunia.
"Setelah dibiarkan 62 tahun tumbuh, jenggot Langseth diukur panjangnya mencapai 5,36 meter!" tulis Tracy Briggs kepada InForum dalam artikel berjudul After 96 years, North Dakota man still holds record for longest beard, terbitan 16 Agustus 2023.
Langseth lahir di Norwegia pada tahun 1846 dan berimigrasi ke Amerika Serikat saat berusia 21 tahun. Ia menetap di Iowa, di mana ia membangun kehidupan dengan istrinya yang masih muda, Anna Berntsen.
Pasangan itu memiliki enam orang anak sebelum Anne meninggal pada tahun 1891. Ia baru berusia 40 tahun. Entah mengapa, keluarganya pindah ke utara.
Sensus tahun 1900 menunjukkan Langseth dan sedikitnya satu orang putra tinggal di Elkton Township di Clay County, Minnesota (sekitar 20 mil di tenggara Moorhead).
Pada tahun 1910, mereka pindah ke Antelope, Richland County, North Dakota (sekitar 20 mil sebelah barat Wahpeton), tempat Langseth bertani. Namun, Hans mulai dikenal karena lebih dari sekadar bercocok tanam. Jenggotnya itu luar biasa!
Jenggotnya telah tumbuh sejak ia berusia 19 tahun dan telah mengikuti kontes penumbuh jenggot di Norwegia. Tidak ada informasi apakah ia memenangkan apa pun dalam kontes itu, tetapi ia tidak pernah berhenti mencoba.
Pada pergantian abad ke-20, jenggot Hans tumbuh hingga beberapa kaki panjangnya. Dalam sebuah cerita tentang Langseth di Smithsonian Magazine, antropolog fisik dan forensik, Dr. David Hunt mengatakan sewajarnya bahwa rambut jenggot hanya dapat tumbuh sekitar 1 atau 2 meter sebelum beberapa helainya mati.
Langseth mengikat rambut yang mati menjadi gulungan, seperti gimbal, untuk lebih memanjangkan dan memperkuat jenggot. Kemudian dia akan menggulungnya di sekitar tongkol jagung dan membawanya dalam kantong di lehernya atau menyelipkannya ke dalam pakaiannya.
Baca Juga: Pasang Surut Tren Jenggot Pada Pria dalam Catatan Sejarah Dunia
Source | : | Inforum |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR