Nationalgeographic.co.id - Sepanjang 2024, para peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil mengidentifikasi 98 taksa baru. Dari 98 taksa baru itu, 43 di antaranya adalah spesies baru alias spesies yang baru diidentifikasi dalam sains, 1 subspesies baru, 1 varietas baru, serta 53 rekaman baru dari kelompok flora, fauna, dan mikroorganisme.
Untuk spesies baru, penemuan sains ini didominasi oleh fauna atau hewan sebanyak 26 spesies, flora atau tumbuhan sebanyak 11 spesies, dan mikroorganisme sebanyak 6 spesies. Penemuan spesies baru ini memiliki arti penting bagi penelitian biodiversitas Indonesia selanjutnya.
Kepala Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Arif Nurkanto, menyampaikan kebanggaan atas penemuan 98 taksa baru tersebut. Dari jumlah tersebut, 62 persen merupakan spesimen asal Indonesia, di antaranya merupakan spesies endemik flora dan fauna Indonesia.
Arif merinci, 50 taksa baru berasal dari kelompok flora, yang terdiri atas 11 spesies baru, 1 subspesies baru, 1 varietas baru, dan 37 rekaman baru. Sementara dari kelompok fauna ditemukan 39 taksa baru, meliputi 26 spesies baru dan 13 rekaman baru.
Adapun dari kelompok mikroorganisme, ditemukan 9 taksa baru dalam sains, yang mencakup 6 spesies baru dan 3 rekaman baru.
Penemuan taksa baru ini tidak hanya memperkaya wawasan tentang keanekaragaman hayati Indonesia, tetapi juga berperan penting dalam upaya konservasi.
“Dengan memahami dan mendokumentasikan spesies yang ada, langkah-langkah konservasi yang lebih efektif dapat dirancang, seperti rehabilitasi dan peningkatan populasi spesies yang terancam punah, eksplorasi dan konservasi ex situ, serta studi ekologi dan restorasi habitat,” kata Arif, seperti dikutip dari laman BRIN.
Keberhasilan ini, ujar dia, merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai lembaga penelitian dan ilmuwan dari dalam maupun luar negeri.
“Publikasi hasil penelitian dalam berbagai jurnal ilmiah tidak hanya memperkaya referensi global tentang biodiversitas Indonesia, tetapi juga menegaskan pentingnya perlindungan dan pengelolaan sumber daya hayati secara berkelanjutan demi kelestarian ekosistem dan kesejahteraan generasi mendatang,” tegas Arif.
Baca Juga: Dunia Hewan: Spesies Baru Serangga Daun Ditemukan Pandai Berkamuflase
Kepala Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan BRIN, Andes Hamuraby Rozak, mengatakan bahwa upaya pengungkapan dan pemanfaatan biodiversitas telah menjadi fokus utama rencana kerja Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan.
Dua program utama yang saat ini sedang berjalan adalah kegiatan riset melakui skema rumah program biota yang terkonservasi, dan kegiatan platform kolaborasi ekspedisi biodiversitas terestrial.
“Melalui dua skema riset yang dilaksanakan, diharapkan akan lebih berkontribusi signifikan dalam pengungkapan biodiversitas yang merupakan langkah awal dari kegiatan pemanfaatan biodiversitas yang berkelanjutan,” terangnya.
Berikut rincian 98 Taksa Baru:
I. 50 Taksa Baru Flora: 11 Spesies baru, 1 Subspesies baru, 1 Varietas baru, dan 37 Rekaman baru
Spesies baru
Magnoliopsida
1. Sida penambangensis
2. Begonia tanggamusensis
3. Syzygium wawoniense
4. Syzygium lampeapiense
5. Rhododendron mulyaniae
6. Rhododendron engelbertii
Monocots (Araceae)
7. Alocasia roseus
8. Cyrtosperma prasinispathum
9. Cyrtosperma hayii
Liliopsida (Orchidaceae)
10. Aerides obyrneana
11. Phreatia tinukariensis
Subspesies baru
Magnoliopsida
12. Rhododendron javanicum ssp. Argentii
Varietas baru
Magnoliopsida
13. Impatiens platypetala var. minialba
Rekaman baru
Magnoliopsida
14. Psidium cattleyanum
Dicotyledons (Cucurbitaceae)
15. Melothria pendula
Anthocerotopsida
16. Notothylas javanica
Marchantiopsida
17. Riccia crozalsii
Jungermanniopsida
18. Trichocolea tomentolla
19. Chiastocaulon dendroides
20. Cololejeunea haskarliana
21. Anastrophyllum donnianum
22. Bazzania denudata
23. Cheilolejeunea ornata
24. Frullania rigescens
25. Neolepidozia cuneifolia
26. Cephaloziella verrucosa
27. Radula javanica
Bryopsida
28. Bucklandiella subsecunda
29. Cratoneuropsis chilensis
30. Didymodon incurvus
31. Didymodon tophaceus
32. Funariella curviseta
33. Hydrogonium amplexifolium
34. Leucobryum albidum
35. Leucobryum juniperoideum
36. Mitthyridium subluteum
37. Neckera villae-ricae
38. Orthotrichum rogeri
39. Orthotrichum scanicum
40. Racomitrium nivale
41. Scleropodium touretii
42. Serpoleskea confervoides
43. Syrrhopodon albovaginatus
44. Tortella bambergeri
45. Tortella commutata
46. Tortella tortuosa
47. Amblystegium serpens
Liliopsida
48. Rhopaloblaste ceramica
49. Dinochloa malayana
Polytrichopsida
50. Polytrichastrum emodi
II. 39 Taksa Baru Fauna: 26 Spesies baru dan 13 Rekaman baru
Spesies baru
Crustacea
51. Lepidothelphusa menneri
52. Pontella mayalibit
53. Chriselatium schubarti (Genus baru)
54. Geosesarma riani
55. Geosesarma nigripes
56. Macrobrachium ngankeeae
Insecta
57. Glyphodes nurfitriae
58. Glyphodes ahsanae
59. Cryptophasa warouwi
60. Talanga harakae
Reptilia
61. Cyrtodactylus tehetehe
62. Cyrtodactylus mamberamo
63. Cyrtodactylus belanegara
Actinopterygii (ray-finned fish)
64. Pomacentrus mandacani
65. Pomacentrus variegatus
66. Cirrhilabrus xanthozonus
67. Redigobius fotuno
68. Oryzias moramoensis
69. Microphis arrakisae
Mammalia
70. Crocidura balingka
71. Crocidura dewi
72. Crocidura barapi
Aves
73. Caprimulgus ritae
Polychaeta
74. Leocrates bitungensis
Amphibia
75. Zhangixalus faritsalhadii
76. Hylarana nigroverrucosa
Rekaman baru
Crustacea
77. Pontella surrecta
78. Coenobita pseudorugosus
79. Trichopagurus macrochela
80. Macrobrachium sundaicum
Reptilia
81. Carlia fusca
Actinopterygii (ray-finned fish)
82. Ichthyscopus lebeck
83. Bagrichthys micranodus
84. Pangasianodon hypophthalmus
85. Bostrychus scalaris
86. Parascorpaena moultoni
87. Upeneus taeniopterus Secernentea
88. Spirura aurangabadensis
89. Tikusnema javanense
III. 9 Taksa Baru Mikroorganisme: 6 Spesies Baru dan 3 Rekaman Baru
Spesies baru
Leotiomycetes (Fungi)
90. Lambertella fusoidea
91. Lambertella phanensis
92. Lambertella sessilis
93. Lambertella takensis
94. Lambertella tectonae
95. Lambertella chiangraiensis
Rekaman baru
Leotiomycetes (Fungi)
96. Lambertella aurantiaca
Agaricomycetes (Fungi)
97. Deconica overemii
Euglenophyceae (Mikroalga)
98. Eutreptiella sp. EKoku01
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR