Saat itu, lebih dari 20 individu ikan tanpa mata dan pigmen terlihat di dua lokasi berbeda di dalam gua. Namun, pada saat itu, tidak ada spesimen yang berhasil dikoleksi.
Baru pada Juli 2022, tim peneliti kembali ke gua tersebut dan berhasil mengoleksi dua spesimen dari kolam yang sama. Spesimen ini kemudian dipelajari secara mendalam dan dipastikan sebagai spesies baru dalam sains.
Penemuan sains ini telah dipublikasikan dalam jurnal ZooKeys pada edisi terbaru. Studi lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami ekologi dan strategi konservasi yang tepat bagi Barbodes klapanunggalensis serta spesies ikan gua lainnya di Indonesia.
Penemuan Barbodes klapanunggalensis menambah daftar panjang keanekaragaman hayati Indonesia, khususnya di ekosistem gua.
Saat ini, Indonesia memiliki enam spesies ikan gua endemik, dengan Barbodes klapanunggalensis dan Barbodes microps sebagai spesies yang ditemukan di Jawa. Spesies-spesies lainnya ditemukan di kawasan karst Sulawesi dan Papua Barat.
Keberadaan Barbodes klapanunggalensis yang terbatas pada satu gua membuatnya rentan terhadap perubahan lingkungan. Aktivitas penambangan batu kapur yang tidak terkendali dapat mengancam habitatnya.
Oleh karena itu, tim peneliti menyarankan agar kawasan karst Klapanunggal mendapatkan perlindungan yang lebih ketat, terutama dengan memperluas area konservasi yang ada.
Selain itu, diperlukan penelitian sains lebih lanjut untuk memahami populasi dan ekologi spesies ini, serta upaya untuk melibatkan masyarakat lokal dalam upaya konservasi. Dengan demikian, Barbodes klapanunggalensis dapat terus bertahan sebagai bagian dari kekayaan alam Indonesia.
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR