Nationalgeographic.grid.id—Norma sosial tentang mandi setiap hari adalah konsep yang relatif baru. Empat dekade lalu, tidak semua rumah di Inggris memiliki shower dengan air panas yang tak terbatas.
Mandi harus direncanakan sesuai jadwal pemanas air, dan kebiasaan mandi sekali seminggu adalah hal yang lumrah. Untuk menjaga kesegaran tubuh setiap hari, orang-orang menggunakan lap basah. Mungkin sudah waktunya untuk kembali ke metode yang lebih sederhana ini.
Pertimbangkan mikrobioma kulit Anda. Kulit adalah organ terbesar dalam tubuh dan memiliki ekosistem mikroorganisme sendiri, mirip dengan mikrobioma usus.
Mencuci kulit secara terus-menerus dengan sabun berbahan dasar petrokimia dapat mengganggu keseimbangan mikrobioma kulit, yang penting untuk sistem kekebalan tubuh.
Dr. Robert H. Shmerling dari Harvard Health Publishing menjelaskan, “Sistem kekebalan tubuh kita membutuhkan sejumlah stimulasi oleh mikroorganisme normal, kotoran, dan paparan lingkungan lainnya untuk menciptakan antibodi pelindung dan 'memori kekebalan'.”
“Inilah salah satu alasan mengapa beberapa dokter anak dan dokter kulit tidak merekomendasikan mandi setiap hari untuk anak-anak. Mandi yang sering sepanjang hidup dapat mengurangi kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melakukan tugasnya," lanjutnya seperti dilansir laman Telegraph.
Selain itu, kebiasaan mandi setiap hari menghilangkan minyak alami kulit yang berharga. Industri kosmetik mendorong kita untuk menggunakan sabun mandi yang sebagian besar mengandung air dalam kemasan plastik sekali pakai, diikuti dengan losion tubuh yang juga sebagian besar air dalam kemasan plastik sekali pakai.
Siklus ini tidak berkelanjutan secara ekologis. Namun, bukan berarti kita harus mengabaikan kebersihan. Untuk menghilangkan kotoran yang terlihat, air hangat saja sudah cukup.
Dr. Teri Greiling, seorang profesor dermatologi, menegaskan bahwa air sangat efektif untuk menghilangkan keringat, debu, dan serat normal, sementara sabun lebih diperlukan untuk menghilangkan minyak berlebih. Bahkan setelah berolahraga dan berkeringat, air hangat umumnya sudah memadai untuk membersihkan tubuh.
Manfaat mengurangi mandi setiap hari
Mengurangi frekuensi mandi dapat memberikan sejumlah keuntungan. Dari sudut pandang keuangan, biaya mandi shower bertenaga selama 10 menit diperkirakan sekitar £1,40 (setara Rp30 ribu). Jika mandi setiap hari, biaya tahunan bisa mencapai £500 (setara Rp10 juta).
Baca Juga: Sejarah Dunia: Kisah Ratu Mary Skotlandia yang Gemar Mandi dengan Anggur Putih
Dengan mengurangi mandi menjadi sekali seminggu, penghematan tahunan bisa mencapai £300 (setara Rp6 juta), atau £600 (setara Rp12 juta) per rumah tangga jika dua orang mengurangi kebiasaan mandi setiap hari. Jumlah ini setara dengan anggaran untuk liburan singkat.
Selain penghematan biaya, waktu juga dapat dihemat. Rutinitas membersihkan diri di pagi hari dapat dipersingkat secara signifikan dengan mengganti mandi penuh dengan lap basah.
Ini dapat memangkas waktu persiapan pagi menjadi hanya setengah jam. Selain itu, mengurangi frekuensi mandi juga berarti mengurangi penggunaan handuk dan cucian.
Langkah-langkah praktis untuk mengurangi mandi
Jika Anda mempertimbangkan untuk mengurangi frekuensi mandi, ada beberapa langkah praktis yang bisa diterapkan.
1. Jangan pernah menggunakan sabun mandi cair atau gel mandi, itu keras pada kulit (mengandung semua bahan berbahaya ini: sodium lauryl sulphate, sodium laureth sulphate, phthalates, parabens, pewarna sintetis dan pewangi) dan lingkungan.
2. Cuci area penting Anda setiap hari dengan air hangat dan lap basah, bahkan tidak perlu sabun.
3. Jika Anda benar-benar perlu mandi (karena keringat), lakukan dengan singkat dan gunakan air hangat
KOMENTAR