Emelianov belum memastikan kapan tepatnya perayaan ulang tahun tahunan dimulai. Tradisi ini mungkin dimulai dengan raja-raja Sumeria 4.000 tahun yang lalu atau dengan orang Persia pada abad kelima SM. Perayaan-perayaan ini bahkan mungkin telah terjadi sebelum manusia mulai mendokumentasikannya.
Perayaan ulang tahun di era Romawi
Namun pada tahun-tahun terakhir Republik Romawi (509 hingga 27 SM), kebiasaan merayakan ulang tahun seseorang telah menyebar luas. Sebagai buktinya, Emelianov menunjuk pada perayaan ulang tahun seorang tokoh dalam drama komedi Latin “Pseudolus”. Drama itu pertama kali dipentaskan pada tahun 191 SM.
Selain itu, pada sepucuk surat dari orator Romawi Cicero menyebutkan perayaan ulang tahun putrinya pada tahun 50 SM. Dan pada abad pertama Masehi, seorang wanita Romawi menulis surat untuk mengundang temannya ke pesta ulang tahunnya. Pesta tersebut dirayakan di benteng Vindolanda di Inggris.
“Hanya satu hal yang dapat dipastikan — hari lahir adalah sesuatu yang secara jelas membedakan satu orang dengan yang lain,” tulis Emelianov.
Masyarakat kuno menjadi lebih berfokus pada individu daripada pada komunitas. Setelah itu, ulang tahun seseorang menjadi tonggak keberadaan pribadi dan landasan kesuksesan individu, tambah Emelianov.
Jadi, tidak mengherankan bahwa, seperti firaun Ptolemeus, raja dan pemimpin selanjutnya menggunakan perayaan ulang tahun untuk mengumpulkan dukungan politik. Pada tahun 1748, Inggris Raya memulai tradisi tahunan untuk merayakan ulang tahun raja. Selama Revolusi Amerika, alih-alih merayakan Raja George III, para kolonis mengadakan pemakaman palsu. Mereka melumpuhkan meriam Inggris untuk mencegah mereka menghormati raja.
Ulang tahun George Washington juga dirayakan selama perang. Dan sebuah band menyanyikan lagu untuknya di Valley Forge pada tahun 1778. Perayaan itu mungkin terinspirasi oleh tradisi Inggris.
Pada saat Washington menjadi presiden, ulang tahunnya merupakan acara nasional yang populer.
Sejarah pesta ulang tahun modern
Menurut Hizky Shoham, sejarawan di Universitas Bar-Ilan, perayaan ulang tahun modern tampaknya berawal dari Renaisans. Namun perayaan kemudian berkembang pesat di era industri. Shoham mengungkapnya dalam sebuah makalah yang diterbitkan di Time & Society. Makalah tersebut bertajuk “It is about time: Birthdays as modern rites of temporality”. Shoham berpendapat bahwa industrialisasi menciptakan kebutuhan akan waktu yang terstandardisasi. Dan juga untuk menandai perjalanan waktu dengan tonggak sejarah.
“Di Eropa Barat dan Amerika Utara, merayakan tanggal lahir dengan pesta bersama teman-teman menjadi populer sekitar tahun 1870,” jelas Elizabeth Pleck. Pleck adalah seorang sejarawan di Universitas Illinois Urbana-Champaign.
Ide pesta ulang tahun dengan kue, lilin, dan hadiah merupakan ciptaan orang tua Protestan yang kaya di Amerika Serikat, tulis Pleck. Tapi pada awal abad ke-20, tradisi ini lazim dilakukan tanpa memandang kekayaan.
“Seiring dengan makin dikenalnya hari ulang tahun anak-anak, perayaannya pun berubah menjadi bentuk standar. Yakni dengan adanya kue, lilin, lagu, dan hadiah,” tulis Pleck.
Tradisi perayaan ulang tahun telah datang dan pergi sepanjang sejarah. Namun satu aspek dari pesta tersebut tampaknya tetap sama selama ribuan tahun dan di seluruh. Perayaan ini memastikan semua orang — teman, keluarga, dan terkadang bahkan leluhur — memiliki cukup makanan untuk pesta.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR