Olahraga dan cara lain yang terbukti untuk melindungi otak Anda
Jadi, apa yang berpengaruh dalam kesehatan otak? Dalam bukunya Outlive: The Science and Art of Longevity, Peter Attia mengatakan olahraga adalah satu-satunya alat pencegahan paling ampuh. Terutama untuk mengurangi risiko penyakit alzheimer dan penurunan kognitif.
Olahraga teratur meningkatkan kontrol glukosa, yang bermanfaat bagi otak dan membantu meningkatkan aliran darah. Bahkan terbukti meningkatkan volume hipokampus, wilayah otak yang penting untuk pembelajaran dan memori. Menurut Niotis, olahraga juga meningkatkan neuroplastisitas yang membantu otak membentuk koneksi baru. Olahraga juga menghasilkan faktor neurotropik yang berasal dari otak (BDNF), protein yang penting untuk fungsi kognitif yang sehat.
“Olahraga itu sulit karena kita tidak benar-benar memahami dosis, jenis, atau frekuensi olahraga yang optimal,” jelas Niotis. “Namun, sangat jelas bahwa latihan kardio membantu meningkatkan fungsi kognitif.” Studi juga menunjukkan bahwa orang dewasa yang lebih tua dan berolahraga memiliki kinerja kognitif yang lebih baik. Hal ini dibandingkan dengan mereka yang tidak aktif.
Laporan tahun 2024 dari The Lancet Commission on Dementia prevention, intervention, and care mengidentifikasi 13 faktor risiko bagi otak. Risiko tersebut termasuk gangguan pendengaran, cedera otak traumatis, hipertensi, minum alkohol berlebihan, obesitas, merokok, depresi, isolasi sosial, kurang aktivitas fisik, diabetes tipe 2, polusi udara, kolesterol tinggi, masalah penglihatan yang tidak diobati, dan tingkat pendidikan yang rendah di awal kehidupan. Yang tidak termasuk dalam daftar itu adalah teka-teki silang.
Mengapa orang yang suka bermain teka-teki silang tampak lebih tajam seiring bertambahnya usia?
Penelitian menunjukkan bahwa beberapa intervensi gaya hidup lainnya memainkan peran yang lebih kuat dalam kesehatan otak. Namun mengapa masyarakat umum menganggap bahwa mereka yang bermain teka-teki silang tetap lebih tajam di usia tua? Satu kemungkinan: penggemar teka-teki silang mungkin sudah melakukan banyak hal yang benar. Mereka sering kali lebih terdidik dan cenderung mengikuti kebiasaan lain yang menyehatkan otak. Misalnya tetap terlibat secara sosial dan aktif secara fisik.
Small menyarankan hal ini mungkin karena penelitian menunjukkan bahwa menjaga otak tetap aktif membangun “cadangan kognitif”. Hal ini merupakan kemampuan otak Anda untuk beradaptasi dan tetap kuat. Bahkan saat menua atau menghadapi tantangan seperti penyakit atau cedera. Semakin banyak yang Anda lakukan untuk memperkuat otak, semakin siap otak menghadapi penuaan dan penurunan kognitif yang akan datang.
Small mengingat sebuah penelitian dari lebih dari 25 tahun yang lalu, yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine. Dalam studi itu, Small dan peneliti lain memindai otak orang-orang dengan keluhan memori ringan saat mereka melakukan tugas memori.
“Kami menemukan bahwa orang-orang dengan risiko genetik [untuk demensia], otak mereka harus bekerja lebih keras untuk menyelesaikan tugas yang sama,” jelas Small.
Ketika para peneliti menindaklanjuti 2 tahun kemudian, mereka yang otaknya bekerja lebih keras menunjukkan penurunan kognitif yang lebih besar. Membangun cadangan kognitif yang kuat akan meningkatkan kemampuan otak untuk berjuang keras untuk mengatasi penurunan kognitif.
Jadi, meskipun teka-teki silang dapat membantu menjaga pikiran Anda tetap aktif, itu seharusnya bukan satu-satunya strategi Anda. Terutama jika Anda telah menguasainya. Seperti yang dijelaskan Niotis, “Ketika Anda mulai melakukan hal yang sama berulang-ulang, itu tidak benar-benar meningkatkan cadangan kognitif atau membantu mendukung neuroplastisitas. Pasalnya aspek kebaruannya hilang.” (
Pada akhirnya, tidak ada yang salah dengan mengerjakan teka-teki silang. Dan bukti ilmiah menunjukkan bahwa teka-teki silang jauh dari kata gagal secara kognitif. Hobi ini bahkan memberikan beberapa stimulasi mental yang bermanfaat.
Namun, untuk benar-benar mengurangi risiko demensia, diperlukan pendekatan multicabang yang harus selalu mencakup banyak olahraga yang konsisten. Strategi seperti ini kemungkinan akan memberikan perlindungan yang jauh lebih besar terhadap penurunan kognitif daripada teka-teki silang saja.
--
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat! Dapatkan berita dan artikel pilihan tentang sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui WhatsApp Channel di https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News: https://shorturl.at/xtDSd. Jadilah bagian dari komunitas yang selalu haus akan ilmu dan informasi!
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR