Nationalgeographic.co.id—Di taman yang teduh, kupu-kupu beterbangan di antara bunga-bunga. Sayapnya berkilau diterpa cahaya. Dengan gerakan anggun, kupu-kupu itu menari di udara lalu hinggap di kelopak bunga yang bermekaran untuk mengisap nektar dan membantu penyerbukan.
Pemandangan indah ini bisa kita saksikan pada pagi hingga sore hari. Lalu, saat gelap tiba, giliran "kupu-kupu malam" yang memainkan perannya di alam.
Kupu-kupu malam merupakan nama lain dari ngengat. Dipanggil demikian karena sebagian besar dari mereka aktif pada malam hari. Ngengat masih berhubungan dekat dengan kupu-kupu dan keduanya masuk dalam ordo Lepidoptera. Namun, tak banyak yang tahu, ngengat juga memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai serangga penyerbuk atau polinator.
Selama ini kita hanya mengenal kupu-kupu dan lebah sebagai serangga penyerbuk. Bahkan, selama dekade terakhir, perhatian manusia tertuju pada lebah.
Jumlah mereka di alam semakin menurun akibat perubahan penggunaan lahan dan penggunaan pestisida secara luas. Kekhawatiran ini kemudian meningkatkan kesadaran manusia akan pentingnya lebah dalam rantai makanan.
Namun, kehidupan ngengat yang juga kian terancam, tidak mendapat simpati yang sama. Sebab, selama ini kita menganggap ngengat secara keliru. Kita sering memandangnya sebagai makhluk pengganggu yang bisa merusak pakaian. Padahal, mereka juga memiliki peran penting sebagai penyerbuk.
“Ada kesalahpahaman besar bahwa semua ngengat datang dan memakan pakaian saya. Itu sama sekali tidak benar,” ujar Richard Walton. Doktor bidang konservasi biologi dari University College London (UCL), seperti dilansir oleh laman BBC.
“Sebagian dari mereka justru mengunjungi bunga dan bisa menjadi bagian penting dari proses penyerbukan.”
Untuk mengetahui seberapa penting peran ngengat, Walton dan rekan penelitinya memantau aktivitas ngengat di sekitar kolam di area pertanian Norfolk.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 45 persen ngengat yang diuji membawa serbuk sari dari 47 spesies tanaman yang berbeda. Hal yang menarik, beberapa di antaranya merupakan tanaman yang jarang dikunjungi oleh serangga penyerbuk lainnya seperti lebah, hoverflies, dan kupu-kupu.
Temuan ini mengungkap bahwa ngengat memiliki jangkauan penyerbukan yang lebih luas dibandingkan penyerbuk lain. Mereka mampu menjangkau berbagai jenis tanaman yang tidak banyak disentuh oleh lebah dan serangga siang hari lainnya.
Baca Juga: The Butterfly Boys: Lintas Generasi Hidup dari Kupu-kupu
Source | : | The Royal Society Publishing,BBC |
Penulis | : | Lastboy Tahara Sinaga |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR