Nationalgeographic.co.id—Berbaring miring saat tidur ternyata bukan hanya soal kenyamanan, tapi secara ilmiah posisi ini bisa membawa berbagai manfaat kesehatan, mulai dari meningkatkan pencernaan hingga mendukung fungsi otak.
Dalam beberapa dekade terakhir, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa tidur miring, dapat menjadi jawaban untuk mengurangi sakit punggung , nyeri ulu hati , dan sleep apnea —kondisi yang memengaruhi puluhan juta orang.
“Tidur miring memang memiliki manfaat yang jelas dibandingkan tidur telentang atau tengkurap, tetapi hanya untuk kelompok tertentu,” kata Raj Dasgupta, dokter spesialis paru dan tidur di Huntington Memorial Hospital, California.
Berikut penjelasan ilmiah tentang siapa saja yang paling diuntungkan dengan posisi tidur miring—dan bagaimana beralih dari kebiasaan tidur telentang atau tengkurap menjadi tidur nyenyak di sisi tubuh.
Tidur miring bermanfaat bagi penderita sleep apnea
Jika Anda tidur telentang, kemungkinan besar Anda mendengkur. Mendengkur bisa menjadi masalah tersendiri, tetapi juga merupakan gejala dari obstructive sleep apnea—kondisi yang umum terjadi pada orang yang tidur telentang.
“Sumbatan ini paling sering disebabkan oleh lidah, yang karena pengaruh gravitasi akan jatuh ke belakang dan menutup saluran napas saat Anda tidur telentang,” jelas Rafael Pelayo, profesor klinis di divisi kedokteran tidur Stanford University.
Sumbatan ini mengganggu aliran udara dan menyebabkan jeda dalam napas—disebut apnea—yang bisa berlangsung dari beberapa detik hingga lebih dari satu menit. Apnea tidak hanya mengganggu tidur, tetapi juga menghambat suplai oksigen ke paru-paru, otak, dan jantung.
Akibatnya, orang yang mengalaminya tidak mendapatkan kualitas tidur yang baik dan bisa mengalami “kantuk di siang hari yang menyebabkan gangguan kognitif, kecelakaan, penurunan kualitas hidup, serta gangguan suasana hati,” kata Meir Kryger, professor emeritus of medicine di Yale School of Medicine.
Jika tidak ditangani, apnea yang terjadi berulang kali juga dapat menimbulkan dampak buruk pada kesehatan jantung. “Masalah paling mengkhawatirkan dari sleep apnea yang tidak diobati adalah meningkatnya risiko stroke, hipertensi, penyakit jantung, demensia, bahkan kematian,” kata Sonia Ancoli-Israel, ilmuwan tidur di Center for Circadian Biology, University of California, San Diego.
Tidur miring dapat mencegah berbagai masalah tersebut karena lidah cenderung jatuh ke samping, bukan ke belakang dan menutup saluran napas. “Ada bukti kuat bahwa posisi tidur seperti ini membantu menjaga saluran napas tetap terbuka, sehingga bisa mengurangi dengkuran dan jumlah jeda napas,” ujar Dasgupta.
Baca Juga: Sains Ungkap Mengapa Orang Bisa Memiliki Waktu Tidur yang Lebih Pendek
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR