Saat ini, Namibia berada tepat di utara Afrika Selatan, tetapi bahkan lebih jauh ke selatan 300 juta tahun yang lalu.
Namibia berada di dekat garis lintang ke-60, hampir sejajar dengan titik paling utara Antarktika saat ini.
Saat itu, Bumi hampir memasuki akhir zaman es. Lahan rawa di dekat khatulistiwa mengering dan menjadi lebih berhutan, tetapi lebih dekat ke kutub, rawa-rawa tetap ada, mungkin di samping hamparan es dan gletser.
Di bagian dunia yang lebih hangat dan kering, hewan berevolusi menjadi bentuk baru. Vertebrata berkaki empat awal, yang disebut tetrapoda batang, bercabang dan terbagi menjadi garis keturunan yang suatu hari akan menjadi mamalia, reptil, dan amfibi. Namun di pinggiran, di tempat-tempat seperti yang sekarang disebut Namibia, bentuk yang lebih kuno tetap ada.
“Gaiasia adalah tetrapoda batang—merupakan sisa dari kelompok sebelumnya, sebelum mereka berevolusi dan terbagi menjadi kelompok yang akan menjadi mamalia, burung, reptil, dan amfibi, yang disebut tetrapoda mahkota,” kata Pardo. “Sungguh, sangat mengejutkan bahwa Gaiasia begitu kuno. Hal itu terkait dengan organisme yang punah mungkin 40 juta tahun sebelumnya.”
Terlebih lagi, sebagai peninggalan aneh dari masa yang lebih kuno, Gaiasia tampaknya berkembang dengan sangat baik.
"Ada beberapa hewan purba lainnya yang masih bertahan hidup 300 juta tahun lalu, tetapi mereka langka, kecil, dan melakukan hal mereka sendiri," kata Pardo. "Gaiasia besar, dan berlimpah, dan tampaknya menjadi predator utama dalam ekosistemnya."
Meskipun Gaiasia jennyae hanyalah satu spesies, ia memberikan informasi gambaran besar bagi para ahli paleontologi yang mempelajari bagaimana dunia berubah selama periode Permian.
Hasil temuan ini telah dipublikasikan di jurnal Nature pada 3 Juli 2024 bertajug “Giant stem tetrapod was apex predator in Gondwanan late Palaeozoic ice age.”
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, budaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Source | : | SciTechDaily |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR