Nationalgeographic.co.id—Di tengah lanskap kering dan berdebu di India tengah, jejak masa lalu muncul dari dalam tanah. Fosil-fosil telur dinosaurus raksasa terawetkan dengan baik, memberikan petunjuk penting tentang bagaimana makhluk purba ini berkembang biak.
Temuan ini tidak hanya menyimpan cerita tentang kehidupan prasejarah, tetapi juga membuka kemungkinan baru dalam memahami perilaku dinosaurus dari sudut pandang modern.
Sekitar 70 juta tahun yang lalu, titanosaurus sepanjang bus sekolah berjalan di tepi sungai di wilayah yang kini menjadi India bagian barat-tengah untuk bertelur.
Meski makhluk berleher panjang ini dan sungainya telah lama lenyap, banyak sarang mereka yang masih utuh, berisi telur-telur yang telah membatu. Fosil-fosil ini mengungkap petunjuk tentang cara mereka bertelur dan bersarang, serta kemungkinan apakah mereka merawat anak-anaknya atau tidak.
Menurut sebuah studi, sarang-sarang yang ditemukan di negara bagian Madhya Pradesh, India, tersusun sangat rapat satu sama lain. Hal ini memunculkan dugaan bahwa induk titanosaurus mungkin meninggalkan anak-anaknya segera setelah bertelur, agar tidak menginjak telur-telur tersebut saat bergerak di ruang sempit itu.
Kajian "New Late Cretaceous titanosaur sauropod dinosaur egg clutches from lower Narmada valley, India: Palaeobiology and taphonomy" yang terbit di jurnal PLOS One.
Para peneliti mendasarkan temuan mereka pada 92 situs sarang yang berisi total 256 telur, yang kemungkinan berasal dari enam spesies titanosaurus berbeda, sebagaimana dilaporkan dalam studi tersebut.
“Jumlah sarang dan telur yang sangat banyak memberikan kumpulan data besar yang akan dianalisis dalam beberapa tahun ke depan,” ujar Michael D. D'Emic, profesor biologi di Adelphi University yang meneliti evolusi dinosaurus, tetapi tidak terlibat dalam studi ini, seperti dikutip dari Live Science.
Nationalgeographic.co.id—Namun, ia mencatat bahwa belum diketahui apakah telur-telur ini diletakkan dalam waktu bersamaan atau tersebar selama bertahun-tahun, sehingga kepadatan sarang "aktif" masih belum dapat dipastikan.
Dilansir dari Live Science, kumpulan telur titanosaurus ini ditemukan para peneliti melalui serangkaian survei lapangan antara tahun 2017 dan 2020. Dari hasil pemeriksaan fosil, mereka mengidentifikasi dua famili dan enam jenis telur (disebut oospecies)—sebuah kejutan besar.
“Saat ini, hanya tiga taksa titanosaurid yang diketahui dari batuan Kapur di India,” ungkap penulis utama studi, Harsha Dhiman, peneliti di Departemen Geologi Universitas Delhi. Kehadiran enam jenis telur ini menunjukkan bahwa “masih ada lebih banyak spesies titanosaurus yang belum ditemukan” di wilayah tersebut, lanjutnya.
Source | : | Live Science,PLOS ONE |
Penulis | : | Lastboy Tahara Sinaga |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR