Oleh Afthal Nurdiansyah
Nationalgeographic.co.id—
“...Fo muni dini oe mahanik,
Ma au oe manano’uk,
Fo tetee dae bafak,
Ma totoli batu poik,
Ma fe tua maoe,
Fo kalen a didiu…”
“... Agar bawa embun yang cukup, dan air yang melimpah, agar sirami bumi, dan airi dunia, dan beri lontar yang ber-nira banyak, agar benihnya menekuk…”
Sebuah syair lama dari pulau Rote yang menjadi fondasi dan tujuan sebuah tim pengabdian untuk mengabdikan dirinya kepada hasta masyarakat.
Sebanyak 29 mahasiswa dari lintas fakultas dan berbagai disiplin ilmu akan mengabdi selama 50 hari untuk menjalankan berbagai program pengabdian masyarakat di Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berbasis riset, pemberdayaan lokal, dan pendekatan partisipatif yang sesuai dengan potensi dan tantangan wilayah tersebut. Di bawah naungan program KKN-PPM UGM, mahasiswa-mahasiswa tersebut tergabung dalam tim Cakrawala Rote.
Kecamatan Rote Barat yang merupakan salah satu daerah yang terletak di ujung selatan Indonesia yang bukan hanya memiliki posisi geografis yang strategis, menyimpan keunikan budaya, dan bentang alam yang indah tetapi juga tantangan akses infrastruktur terbatas, terbatasnya sumber daya pendidikan dan kesehatan, serta tantangan ekonomi lokal menjadi fokus perhatian.
KKN-PPM UGM merupakan bagian tak terpisahkan dari tradisi panjang pengabdian UGM yang sudah dimulai sejak tahun 1951. Hingga kini, UGM menjadi salah satu pelopor model KKN berbasis ilmiah, kolaboratif, dan lintas sektor. Setiap tahunnya, ribuan mahasiswa diterjunkan ke seluruh provinsi di Indonesia, menjadikan program ini sebagai laboratorium sosial dan ruang belajar transformasional.
Melalui program KKN-PPM UGM, tim Cakrawala Rote berkomitmen untuk hadir di wilayah-wilayah seperti ini sebagai wujud nyata dari semangat “Universitas Kerakyatan” yang berakar pada kepedulian sosial, pengembangan berbasis komunitas, dan pemberdayaan masyarakat dari bawah.
Selama masa pengabdian, mahasiswa akan menjalankan kurang lebih 150 program yang telah dirancang sesuai hasil pemetaan awal dan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Kegiatan pengabdian yang berlangsung mulai 20 Juni hingga 8 Agustus 2025 ini mengusung tema "Inovasi Berkelanjutan Berbasis Teknologi dengan Pendekatan Ekonomi, Budaya, Kesehatan, dan Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia."
Kehadiran tim Cakrawala Rote disambut positif oleh masyarakat dan pemerintah daerah. Ini juga merupakan tahun kedua bagi tim Cakrawala Rote hadir menjadi mitra strategis dalam pembangunan desa di Kecamatan Rote Barat. Kehadiran tim Cakrawala Rote merupakan bentuk dari tanggung jawab moral dan intelektual Universitas Gadjah Mada kepada bangsa. Karena Indonesia tidak hanya dibangun dari kota-kota besar, tetapi juga dari desa-desa, dari pinggiran, dari tempat yang jauh dari sorotan.
--
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat! Dapatkan berita dan artikel pilihan tentang sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui WhatsApp Channel di https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News di https://shorturl.at/xtDSd. Jadilah bagian dari komunitas yang selalu haus akan ilmu dan informasi!
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR