Nationalgeographic.co.id–Dinosaurus pernah menguasai Bumi selama lebih dari 180 juta tahun, melintasi tiga periode besar dalam sejarah geologi: Trias, Jura, dan Kapur.
Dalam rentang waktu yang sangat panjang ini, mereka berevolusi menjadi berbagai bentuk dan ukuran—dari pemangsa raksasa seberat puluhan ton hingga makhluk kecil seukuran burung kolibri.
Bagaimana perjalanan hidup mereka di masa lalu? Siapa dinosaurus terbesar dan terkecil yang pernah hidup? Mari kita mengungkap kisah luar biasa dunia dinosaurus dari awal kejayaan hingga akhir kepunahannya.
Kapan Dinosaurus Hidup?
Dinosaurus hidup selama sebagian besar Era Mesozoikum, yaitu masa geologis yang berlangsung antara 252 juta hingga 66 juta tahun lalu. Era Mesozoikum terdiri dari tiga periode utama: Trias, Jura, dan Kapur.
Dinosaurus berasal dari nenek moyang kecil yang dikenal sebagai dinosauromorf pada periode Trias, saat iklim Bumi masih keras dan kering.
Mereka sempat bersaing selama puluhan juta tahun dengan kelompok archosauria yang mirip buaya, sebelum akhirnya mendominasi ketika superbenua Pangea mulai terpecah.
Saat itu, aktivitas vulkanik di sepanjang retakan benua menyebabkan pemanasan global dan kepunahan massal, menurut penjelasan Steve Brusatte, ahli paleontologi kepada Live Science.
Pada periode Jura (201,3 juta hingga 145 juta tahun lalu), dinosaurus mulai mendominasi Bumi dan beberapa jenisnya tumbuh menjadi raksasa. Salah satu contoh adalah Vouivria damparisensis, titanosaurus paling awal yang hidup sekitar 160 juta tahun lalu.
Panjang tubuhnya melebihi 15 meter dan beratnya mencapai 15 ton. Dinosaurus ikonik dari masa ini antara lain Brontosaurus, Brachiosaurus, Diplodocus, dan Stegosaurus.
Pada masa Jura juga muncul tumbuhan berbunga dan burung pertama seperti Archaeopteryx. Meski begitu, terjadi kepunahan kecil di akhir periode ini, yang masih belum sepenuhnya dipahami para ilmuwan.
Dominasi dinosaurus berlanjut hingga periode Kapur, saat benua-benua terus bergerak menjauh satu sama lain. Periode ini melahirkan beberapa spesies paling terkenal, seperti Tyrannosaurus rex, Triceratops, Spinosaurus, dan Velociraptor. Dinosaurus terbesar sepanjang sejarah, termasuk Argentinosaurus, juga hidup di periode ini.
Periode Kapur berakhir dengan peristiwa kepunahan massal K-Pg (Kapur-Paleogen), ketika sebuah asteroid selebar 10 kilometer menghantam Bumi. Tabrakan tersebut membentuk kawah Chicxulub di Semenanjung Yucatan, Meksiko, yang lebarnya lebih dari 180 kilometer.
Kawah Chicxulub menyimpan bukti geologis dari dampak tersebut, seperti "kuarsa terguncang" dan tektit — partikel kecil mirip kaca yang terbentuk saat batuan menguap dan mendingin secara cepat.
Analisis kimia pada batuan di sekitar kawah menunjukkan bahwa suhu tinggi akibat benturan luar angkasa telah melelehkan dan mencampur lapisan sedimen sekitar 66 juta tahun lalu, menurut paleontolog Betsy Kruk dari Paleo Solutions.
Dinosaurus Terbesar dan Terkecil?
Meskipun banyak dinosaurus memiliki ukuran raksasa, sebagian lainnya justru sangat kecil. Dinosaurus terkecil yang tercatat masih hidup hingga kini adalah burung kolibri lebah (Mellisuga helenae) dari Kuba, dengan panjang sekitar 5 cm dan berat kurang dari 2 gram.
Sementara itu, dinosaurus non-unggas terkecil kemungkinan adalah Ambopteryx longibrachium, dinosaurus kecil mirip kelelawar dari China yang panjangnya hanya 32 cm dan beratnya sekitar 306 gram. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Nature pada tahun 2019.
Di sisi lain, dinosaurus terbesar berasal dari kelompok titanosaurus. Menentukan bobot dinosaurus secara akurat memang sulit karena kerangka yang ditemukan jarang lengkap dan jaringan lunak seperti otot serta organ dalam tidak membatu.
Namun, kandidat dinosaurus terbesar termasuk Argentinosaurus yang diperkirakan berbobot hingga 100 ton, serta titanosaurus tak bernama dari Argentina yang berusia 98 juta tahun dengan berat sekitar 63 ton, dan Patagotitan yang bobotnya juga mencapai 69 ton.
Untuk kategori dinosaurus terpanjang, kemungkinan dimenangkan oleh Supersaurus, sauropoda dari periode Jura yang panjang tubuhnya mencapai setidaknya 39 meter.
Bahkan mungkin hingga 42 meter, menurut penelitian yang dipresentasikan pada konferensi tahunan Society of Vertebrate Paleontology tahun 2021. Kandidat lainnya adalah Diplodocus, yang bisa tumbuh hingga 33 meter panjangnya.
Adapun dinosaurus tertinggi yang diketahui adalah Giraffatitan, sauropoda dari Tanzania yang hidup sekitar 150 juta tahun lalu. Tinggi tubuhnya mencapai 12 meter, menjadikannya salah satu hewan tertinggi yang pernah hidup di daratan.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, budaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR