Nationalgeographic.co.id—Kita semua tahu bahwa lem berguna untuk menempelkan suatu benda pada benda lainnya. Kita pun terbiasa berhati-hati saat menggunakan lem agar lem itu tidak menempel pada jari tangan kita, tubuh kita, ataupun pakaian kita.
Namun, pernahkah kita bertanya-tanya mengapa lem justru tidak menempel pada bagian dalam botol wadah lem itu sendiri? Ada penjelasan ilmiah untuk pertanyaan tersebut.
Emma Davies adalah seorang penulis dan editor sains dengan gelar PhD bidang kimia pangan dari University of Leeds pernah memaparkan secara ilmiah jawaban atas pertanyaan tersebut. Davies menjelaskan jawabannya dalam sebuah artikel di BBC Science Focus.
Ia menjelaskan bahwa jawabannya bergantung pada jenis lem. "Namun kuncinya adalah tidak adanya udara di dalam botol," tulisnya.
Lem PVA, misalnya, mengandung molekul panjang, yang disebut polimer, dan air. Saat Anda memeras lem, air menguap ke udara, hanya menyisakan polimer lengket.
"Di sisi lain, lem super mengandung bahan kimia yang mengeras segera setelah bersentuhan dengan uap air di atmosfer," jelasnya.
Lem super terbuat dari bahan kimia yang disebut sianoakrilat, bukan polimer seperti dalam lem PVA atau lem putih. Bahan kimia ini mengikat benda-benda bersama saat bereaksi dengan uap air di udara. Proses ini disebut adhesi kimia.
Tidak peduli seberapa kering udaranya, selalu ada uap air di udara. Agar lem super tidak mengering, botol atau wadahnya harus tertutup rapat untuk mencegah uap air merembes masuk dan bereaksi dengan lem tersebut.
Singkatnya, lem PVA tidak menempel di botolnya karena air terperangkap di dalamnya sementara botol atau wadah lem super menahan uap air masuk ke dalam.
Ilmuwan lainnya, Anne Marie Helmenstine dengan gelar PhD dari University of Tennessee di Knoxville - Oak Ridge National Laboratory, juga pernah menjawab secara ilmiah pertanyaan tersebut.
Helmenstine juga mengatakan bahwa kebanyakan lem tidak menempel di bagian dalam botol karena membutuhkan udara agar dapat menempel.
"Jika Anda membiarkan tutup botol terbuka atau saat botol hampir kosong sehingga lebih banyak udara di dalam botol, lem akan menjadi lebih lengket," tulisnya.
Dalam beberapa kasus, terdapat pelarut dalam lem yang membantu menjaga molekul dalam lem agar tidak saling mengikat (menjadi lengket). Lem tidak memadat di dalam botol atau menempel padanya karena pelarut itu.
"Pelarut menguap dalam botol lem yang setengah kosong, tetapi ini dibatasi oleh ruang di dalam botol," katanya.
"Jika Anda pernah membiarkan tutup botol lem terbuka, Anda tahu lem dapat menempel dengan baik setelah komposisinya sempat mengeras!" lanjutnya lagi.
"Ini juga terjadi saat botol lem hampir kosong," tulisnya. "Udara di dalam botol mengentalkan lem, yang pada akhirnya membuat produk tersebut tidak dapat digunakan."
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, budaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR