Nationalgeographic.co.id—Di balik reruntuhan megah Tikal, kota Maya kuno yang kini menjadi situs arkeologi di Guatemala, para peneliti menemukan jejak mengerikan dari kekuatan asing yang pernah mencengkeram wilayah itu.
Penemuan ini bukan hanya soal reruntuhan kuno atau artefak eksotis, tetapi tentang bagaimana sebuah kekaisaran jauh dari sana menanamkan kekuasaannya dengan darah dan simbol-simbol sakral.
Ini adalah kisah tentang hubungan misterius antara bangsa Maya dan sebuah metropolis asing yang terletak hampir 1.000 kilometer jauhnya: Teotihuacan, sebuah kota raksasa yang kini berada di wilayah tengah Meksiko.
Pada masa kejayaannya, Teotihuacan merupakan pusat urban terbesar di benua Amerika. Dan pada suatu waktu, pengaruhnya tampaknya menjangkau jauh ke dalam wilayah Maya.
“Inilah, pada dasarnya, jejak dari sebuah kekaisaran,” ujar Prof Stephen Houston, seorang antropolog dari Brown University dan rekan penulis studi, seperti dilansir dari laman Science Focus.
“Segalanya dari situs ini sangat tidak mencerminkan budaya Maya. Semuanya menunjukkan pengaruh kuat dari luar terhadap peradaban asing.”
Temuan tersebut dipublikasikan dalam studi berjudul “A Teotihuacan altar at Tikal, Guatemala: central Mexican ritual and elite interaction in the Maya Lowlands” yang terbit di jurnal Antiquity.
Sebuah altar asing di jantung wilayah Maya
Struktur yang dimaksud para peneliti adalah sebuah altar sederhana yang dilukis dan dibangun sekitar akhir abad ke-4 Masehi. Bangunan ini ditemukan dalam kompleks bangunan di timur pusat upacara Tikal.
Altar kuno dihiasi mural berwarna merah, hitam, dan kuning yang menggambarkan dewa-dewa, sangat mirip dengan instalasi keagamaan di Teotihuacan.
Di sinilah para peneliti menemukan hal yang mengerikan, terkubur di sekeliling altar. Mereka menemukan sisa-sisa sedikitnya tiga bayi di bagian pinggir altar. Satu lagi ditemukan di sudut barat daya, kali ini tanpa sisa jasad manusia.
Source | : | Science Focus,Antiquity |
Penulis | : | Lastboy Tahara Sinaga |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR