Nationalgeographic.co.id—Nefertari adalah istri kesayangan Ramses II dan makamnya yang megah membuktikan hal itu. Lukisan-lukisan yang dipugar di sana menceritakan kisah menarik tentang perjalanannya dari alam kematian menuju cahaya Re.
Ratu Nefertari, “kekasih Mut”, hidup pada masa dinasti ke-19 (abad ke-13 SM). Ia merupakan Istri Kerajaan Agung Firaun Ramses II. Kemungkinan besar, ia adalah kesayangan dan yang paling berkuasa di antara istri-istri Ramses II.
Nefertari dianugerahi berbagai gelar kehormatan. Seperti Great Royal Wife, Wife of God, Mother of Pharaoh, Hereditary Noblewoman, dan Mistress of Upper and Lower Egypt. Namun, salah satu gelarnya, “She for Whom the Sun Shines atau Ia yang Matahari Bersinar”, menunjukkan cinta istimewa Ramses II kepada Nefertari.
Ramses II membangun sebuah makam megah untuknya di nekropolis di Lembah Para Ratu, atau Ta Set Neferu (tempat para wanita cantik). Situs ini terletak di selatan Lembah Para Raja dan tata letaknya merupakan ciri khas makam dari zaman Kerajaan Baru.
Makam Nefartari digali dari lereng gunung berbatu dan ditata dalam serangkaian koridor dan ruang menurun. Ruang menurun itu mengarah ke ruang terdalam, tempat sarkofagus sang ratu ditempatkan.
Dekorasi mewah bagi istri kesayangan sang pemimpin
Makam Nefertari dijarah pada zaman kuno. Namun beberapa barang yang tersisa menunjukkan betapa mewahnya gaun pengantin tersebut. Potongan kain, sandal, perhiasan, pecahan patung, dan kotak-kotaknya berkualitas tinggi.
Namun, harta karun sesungguhnya adalah lukisan yang dieksekusi dengan indah dan terawat dengan sangat baik di dinding makam. Sekitar 480 meter persegi permukaan yang dicat masih dalam kondisi baik sekitar 3.300 tahun setelah pembuatannya. Ernesto Schiaparelli, ahli Mesir Kuno asal Italia yang menemukan makam tersebut pada tahun 1904. Ia segera menyadari nilai luar biasa dari lukisan-lukisan dinding tersebut.
Schiaparelli menulis dalam catatannya tentang penggalian tersebut:
“Kemegahan gaya ini mengingatkan pada seni Mesir terindah yang dihasilkan pada periode pertama dinasti ke-19. Hal ini menjadikan makam ini salah satu monumen paling terkenal di pekuburan Thebes. Jika bukan karena ukurannya, tentu saja karena keselarasan bagian-bagiannya, dan keindahan seninya yang menarik perhatian. Makam tersebut bahkan menyaingi makam-makam terindah di Lembah Para Raja.”
Analisis lukisan-lukisan di dalam makam menunjukkan bahwa dua tim seniman mengerjakannya. Tim yang paling terampil mengerjakan sisi kiri makam, dan tim lainnya mengerjakan sisi kanan. Pertama, dinding batu dilapisi plester, dan di atasnya garis-garis figur digambar dengan cat merah. Kemudian dikoreksi dengan cat hitam. Berikutnya adalah para perajin, yang mengukir relief pada plester mengikuti garis-garis yang dilukis. Terakhir, para pelukis menghidupkan dinding dan langit-langit melalui penggunaan warna.
Baca Juga: Sejarah Dunia Kuno: Selisik Intrik Harem dan Pembunuhan Ramses III
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR