Sign in with Google
Sign in with Google. Opens in new tab
Register
|
Login
Berita
Sains & Teknologi
Sosial
Budaya
Arkeologi
Sejarah
Alam
Lingkungan
Kesehatan
Antariksa
Travel
Foto Lepas
Majalah
Feature
Feature Ekstra
Foto Feature
Foto Imaji
Foto Kilas Balik
Foto Di Balik Layar
Jurnal Xplorasi
Berlangganan
Baca berita tanpa iklan.
Gabung Nationalgeographic.co.id+
Home
ALAM
Kisah Sedih Bunta, Gajah di Aceh yang Mati Diracun Demi Gadingnya
Gita Laras Widyaningrum
-
Rabu, 13 Juni 2018 | 17:10 WIB
Junaidi Hanafiah
Gajah sumatera yang berada di CRU Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya.
Halaman Selanjutnya
1
2
Show all
Gajah
Gajah mati
Gajah sumatra
Gajah bunta
Pembunuhan gajah
Conservation response unit
Hide
Source
:
Kompas.com
,tribunnews.com
Penulis
:
Gita Laras Widyaningrum
Editor
:
Gita Laras Widyaningrum
KOMENTAR
ARTIKEL TERKAIT
Inggris Akan Perkenalkan Larangan Keras Penjualan Gading untuk Melindungi Gajah
Sadis, Perburuan Liar Di Myanmar Ini Kuliti Gajah-Gajah Asia
Warga Buang Sampah Sembarangan, Gajah Sri Lanka Sering Makan Plastik
Gajah Bunta yang Akan Selalu Dikenang
Popular
Berita
SMG Umumkan Pemenang ESG PIA 2024, Siap Melangkah ke Asia ESG Awards 2025
Berita
A-EPIC Kumpulkan Pemimpin Asia di Kuala Lumpur untuk Bahas Strategi Hadapi Krisis Iklim
Kesehatan
Memeluk Pohon Ternyata Bisa Meredakan Stres: Berapa Lama Pelukannya?
Budaya
Zhong Kui, Kisah Pembasmi Iblis dan Penakluk Kejahatan dalam Mitologi Tiongkok
Budaya
Zhong Kui, Pemburu Hantu yang Dipercaya Bisa Bawa Keberuntungan dan Tolak Bala
Arkeologi
Hutan Meluas dan Subur 66 Juta Tahun Lalu, Apa Kaitannya dengan Dinosaurus?
Arkeologi
Ilmuwan Ungkap Asal-usul Asteroid yang Mengakhiri Era Dinosaurus
Arkeologi
Tujuh Dinosaurus yang Pernah Membingungkan Ilmuwan dan Disalahpahami
Sosial
Makna Kode 1312 yang Dilontarkan Awan .FEAST kepada Polisi dan Sejarah Kemunculannya
Arkeologi
Sama-sama Predator, Rupanya Dinosaurus-Dinosaurus Ini Mengunyah dengan Cara Berbeda
Tag Popular
#penghargaan
#asia
#Romawi Kuno
#sperma
#polisi
#mesir
#bokong
#stres
#kanker paru-paru
#bencana alam
KOMENTAR