Cary Gordon Trantham
Sama dengan Bruce Gernon, Cary Gordon juga seorang pilot yang sedang melakukan penerbangan yang tidak berbeda dengan biasanya saat kisah tersebut dimulai.
Cary terbang seorang diri menuju Ormond Beach dari Naval Air Station di Key West pada tahun 1995. Saat itu Cary yang sudah terbiasa menerbangkan pesawat ini melewati kawasan Segitiga Bermuda.
Baca juga: Arkeolog Temukan Dua Kerangka Pria dengan Kaki Terpotong di Inggris
Cary Gordon memang sudah diperingatkan mengenai dead air space, sebuah kawasan dengan keadaan hilang kontak radio. Area ini berada di atas teluk antara Keys dan Florida.
Saat perjalanan ke Ormond Beach, Cary sampai dengan selamat. Namun berbeda dengan perjalanannya menuju pulang. Cary mengalami masalah.
Cary diberitahu untuk mengubah rutenya karena diperkirakan akan ada badai. Namun saat terbang di atas area Naples, Cary mulai kehilangan kendali atas pesawatnya.
Kompas dan alat navigasi lainnya tidak berfungsi. Alat pengukur ketinggian pun terus berputar-putar. Cary tidak lagi bisa melihat batas antara langit dan laut karena keadaan saat itu benar-benar gelap.
Baca juga: Lobster Langka Berwarna Pastel Ditemukan di Kanada
Segala cara dilakukan oleh Cary untuk mengendalikan pesawatnya dan menghubungi menara pengawas. Namun usahanya tidak membuahkan hasil. Pesawat tetap "terombang-ambing" di langit.
Dengan mengandalkan insting dan memaksakan kemudi dalam pesawatnya, Cary mencoba menanjak ke ketinggian 4000 kaki atau setara dengan 1.219 m.
Tak disangka, Cary berhasil melakukannya dan semua kembali normal. Ia dapat mengendalikan pesawatnya dan juga dapat terhubung dengan menara pengawas melalui radio. (Bhisma Adinaya/National Geographic Indonesia)
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR