Nationalgeographic.co.id - Pernahkah Anda melihat foto atau video yang menggambarkan laut dengan keadaan seakan-akan dua lautan bertemu namun tidak membaur? Jika pernah, kemungkinan Anda juga pernah membaca keterangan terkait tidak menyatunya dua lautan di sana.
Foto yang diunggah oleh fotografer bernama Kent Smith ini bermula dari perjalanan ekspedisinya pada taun 2010 di Teluk Alaska. Saat itu Smith melihat pemandangan yang tidak biasa, seakan dua lautan bertemu dan tidak saling membaur.
Baca Juga : Perkenalkan, Inilah Tardigrada, Spesies Paling Tangguh di Bumi
Foto yang diunggah dalam laman Flickr ini kemudian viral pada tahun 2013, dengan jumlah orang yang melihat sebanyak 860.000 orang.
Perdebatan pun terjadi, banyak orang menduga bahwa foto tersebut adalah palsu.
Lantas apa yang sebenarnya terjadi?
Foto yang diunggah oleh Kent Smith seakan menggambarkan pertemuan antara air laut dari Samudera Pasifik dengan air laut dari Laut Bering tidak menyatu. Namun yang sebenarnya terjadi adalah tidak seperti itu.
Perbedaan kepadatan air, suhu, dan salinitas (tingkat kadar garam) menjadi kunci untuk menjelaskan fenomena ini.
Sederhananya adalah seperti ini. Air dari Samudera Pasifik adalah sama seperti air laut pada umumnya, asin dan mengandung kadar garam tinggi. Sementara air yang disebut sebagai air laut Bering berasal dari gletser yang mencair, di mana gletser ini adalah air tawar yang membeku dengan kandungan mineral yang kaya dan mengandung sedimen.
Baca Juga : Rahasia di Balik Kokohnya Beton Era Romawi Berusia 2.000 Tahun
Air yang mengandung banyak garam ini kemudian terlihat sebagai "kubu" air dengan warna biru gelap, sementara air lelehan gletser berwarna biru terang. Walaupun terkesan tidak menyatu, mereka tidak seperti minyak dan air. Air dari gletser dan air Laut ini pun pada akhirnya akan menyatu.
Ken Bruland, Profesor Ilmu Laut dari Universitas California-Santa Cruz, pernah memotret hal tersebut pada tahun 2007. Bruland juga mengatakan bahwa fenomena itu bukanlah pertemuan dari dua lautan, melainkan pertemuan air lelehan gletser dan air laut.
Hal yang sama juga terjadi pada fenomena Laut Mediterania. Dalam banyak foto yang beredar, terlihat seolah Laut Mediterania bertemu dengan Laut Atlantik namun tidak membaur atau menyatu. (Bhisma Adinaya/National Geographic Indonesia)
Pemutihan pada Terumbu Karang, Kala Manusia Hancurkan Sendiri Benteng Pertahanan Alaminya
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR